Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Teruntuk Sahabat Sekaligus Guruku

2 Februari 2021   08:00 Diperbarui: 4 Februari 2021   21:46 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Teruntuk sahabat sekaligus guruku, Yoga Prasetya, perjalanan ribuan mil, dimulai dari satu langkah kaki." - Novi Basuki

Sebuah kebanggaan bagi saya bisa melihat kesuksesan kawan SMA yang satu ini. Buku terbarunya, baru saja diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas dan semoga bisa jadi "best seller". Buku karya Novi Basuki yang berjudul "Islam di China Dulu dan Kini" diberi pengantar yang  sangat apik oleh Profesor A. Dahana, guru besar Sinologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Gara-gara Novi Basuki, saya mulai belajar tentang China. Karena teman satu asrama ketika tinggal di Pesantren Nurul Jadid Probolinggo yang bernama Novi ini, saya berani menulis artikel berjudul "WNI Dilarang Masuk ke Negara China" dan "Lika-liku Sepak Bola China yang Ingin Kuasai Dunia (2009-2021)". Keduanya telah ditayangkan di Kompasiana. Sungguh, sahabat yang Inspiratif.

Namun, sejujurnya saya belum menjadi sahabat yang baik untuk Novi Basuki. Dia sudah banyak menulis buku tetapi baru kali ini saya bisa melakukan apresiasi. Maafkan saya kawan. Minat saya tentang China baru muncul ketika ada pembahasan tentang Islam di China. Ya, harus diakui, saya "kepo" dengan keberadaan dan perkembangan agama Islam di negara yang katanya "anti-Islam".

Tulisan-tulisan Novi Basuki tentang Islam di China yang berseliweran di mojok.co hampir selalu saya baca. Dengan bahasa satire, beliau membagikan artikel aktual dan renyah. Dari artikel-artikel karya Novi Basuki yang semuanya berbau China, membukakan mata saya untuk belajar tentang China. Saya ingin mengenal budaya dan sejarah negara China. Meski belum ada hidayah untuk belajar bahasa China atau Mandarin.

Buku terbaru Novi yang berjudul "Islam di China Dulu dan Kini" menjadi buku pertama tentang China yang saya punya. Ada tiga pertanyaan menarik yang ingin saya ketahui dari buku ini. Bagaimana perjalanan panjang Islam di China? Apa yang terjadi sebenarnya terjadi dengan Muslim Uighur? Siapa sesungguhnya Cheng Ho yang begitu terkenal di Indonesia?

Dokpri
Dokpri

Kalau kata Prof. Dahana, tulisan Novi Basuki dalam buku ini sangat mudah dipahami karena gaya bahasanya cenderung populer. Memang, itulah kekuatan yang dimiliki oleh pemimpin redaksi aseng.id. Selain pembahasan tentang Chinanya yang komprehensif, Novi juga mampu mengemas tulisannya dengan bahasa yang apik.

Kelebihan lain yang dimiliki oleh Novi Basuki dalam buku ini adalah studi literasinya. Sekilas saya perhatikan dengan mencermati kutipan-kutipan yang digunakan Novi. Dia menjadikan naskah-naskah kuno sebagai daftar rujukan untuk menelusuri sejarah Tiongkok. Hal itu tentu bukan suatu pekerjaan yang mudah.

Membaca buku ini akan menjadi satu langkah awal bagi saya untuk lebih mengapresiasi karya seorang sahabat. Membaca buku ini juga akan membukakan cakrawala baru bagi saya tentang Islam di China. Mungkin saja, setelah membaca buku ini, level kepenulisan saya jadi naik satu tingkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun