Kompasianer yang satu ini sepertinya sangat populer di kalangan jomlowati. Dalam deskripsi akunnya, Beliau menyebut dirinya sebagai "seorang pemuda sederhana yang sedang mengabdi sebagai guru SD di Kepahiang. Saat ini masih menetap di Kota Curup (Bengkulu). Asli Tun Jang (Suku Rejang). Selalu menanam harapan walau kemarau panjang. Awardee: Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2020 ; The Headliners Kompasiana Awards 2020. Singgah ke: www.ozyalandika.com ; www.gurupenyemangat.com"
Setelah membaca deskripsi tersebut, saya menyangsikan kesederhanaan Bang Ozy. Ada pepatah yang menyatakan bahwa "orang sederhana tidak akan mengaku dirinya sendiri." Jadi, pria yang usianya lebih muda dua tahun dari saya ini sebenarnya sangat kompleks. Hehehe.
Tulisan ini merupakan bentuk apresiasi saya terhadap Bang Ozy Alandika karena beliau sering berkunjung ke tulisan saya. Terima kasih Pak Guru Ozy sudah saling mengapresiasi. Semoga Bang Ozy bisa menginspirasi para "Headliners" lain untuk mengapresiasi artikel saya. Amin.
Selama menjadi kompasianer, Bang Ozy telah menghasilkan 645 artikel dan dibaca 382.118 kali. Angka yang sepertinya sulit untuk saya raih. Hal ini menunjukkan betapa berbakat dan semangatnya beliau dalam menulis di Kompasiana. Â
Artikel pertama Bang Ozy yang saya baca berjudul "Puisi: Sesuatu yang Entah Apa Itu" ditayangkan pada 13 Agustus 2020. Dengan diksi yang tampak sederhana, para pembaca dengan mudah memahami isi puisi tersebut. Beliau seakan ingin mencurahkan pengalaman harunya tentang cinta. Semoga sesuatu yang entah apa itu bisa segera terang dan jelas, wahai saudaraku.
Artikel lain yang menarik dari Bang Ozy adalah tentang Inter Milan. Salah satu artikelnya "Inter Milan Butuh 16 Pemain untuk Tumbangkan Fiorentina" saya baca pada tanggal 28 September 2020. Di kolom komentar, saya menuliskan dukungan kepada klub kesayangan Bang Ozy dengan sedikit satire. "Kalau dilihat dari skuadnya, Inter musim ini harusnya bisa Scudetto, Pak guru Ozy."
Itulah dua artikel sampingan Bang Ozy. Saya sebut sampingan karena topik utama tulisan beliau sebenarnya adalah edukasi. Mulai dari menulis tentang guru, murid, hingga Mas Menteri Pendidikan. Namun, Bang Ozy sempat curhat tentang kebosanannya menulis di rubrik edukasi. Sila baca artikel beliau yang berjudul "Terkadang Aku Bosan Bila Harus Menulis 'Itu-itu' Saja".
Di bulan November 2020, Bang Ozy menulis sebuah artikel yang sangat menarik berjudul "Aku Bangga Menjadi Guru SD". Pada intinya, beliau ingin menyampaikan bahwa apapun profesinya jalani saja dengan sebaik mungkin. Kalau boleh, saya merepresentasikan gagasan Bang Ozy dalam tulisan tersebut dengan istilah "sawang sinawang". Bersyukurlah dengan pekerjaan yang kita jalani selama itu halal.
Puncak prestasi Ozy Alandika di tahun 2020 terletak pada bulan Desember. Dalam kegiatan Kompasianival, beliau berhasil meraih penghargaan Best in Specific Interest dan The Headliners 2020. Tak hanya itu, Bang Ozy juga bisa disejajarkan dengan Opa Tjipta dan Oma Rose dalam 3 Kompasianer teraktif tahun 2020.
Luar biasa! Kalau di dunia bola, Bang Ozy ini ibaratnya telah masuk Best FIFPro dan kandidat Ballon d'or. Saya ucapkan selamat kepada beliau dan semoga berkah. Sebagai penutup saya ingin minta satu hal kepada Bang Ozy.
Wahai Ozy Alandika, teruslah mengapresiasi orang lain, insyaallah engkau akan selalu diapresiasi oleh orang lain. [Ditunggu kalau berkunjung ke Malang ya]
Salam bilik apresiasi
Yoga Prasetya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H