Dengan mata yang berlinang air, kau menoleh perlahan padaku. Lalu berkata, "langit dan bumi saling bersaing menjadi yang terbaik. Mereka menjatuhkan dalam pujian. Dan aku menyaksikan kemunafikan itu."
Bukankah Tuhan menciptakan mereka untuk beribadah dan menebar kebaikan? Apakah tidak cukup langit menjadi agung tanpa menodai bumi? Dan bumi tak perlu menciptakan asap untuk merobohkan langit?
Sekali lagi kau menangis dalam kesunyian hati yang suci. Pun isyarat kemarin masih membekas dalam ingatan. "Sesungguhnya, dalam berbagai penciptaan, ada tanda bagi orang yang berakal."
Malang, 18-12-2020
Yoga Prasetya/Bilik Apresiasi
Puisi ini terinspirasi dari kisah Nabi Muhammad Saw dan Bilal yang diabadikan dalam QS. Ali Imran: 190.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H