"Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember."
Begitulah kutipan lirik lagu gubahan band Efek Rumah Kaca yang paling relevan dengan perasaan hari ini. Di bulan Desember, hujan masih membawa kenangan. Bersama petikan gitar dan segelas kopi hangat yang tersaji di ruang tamu.
Saya merekomendasikan empat lagu yang cocok didengarkan pada bulan Desember 2020. Pertama, "Desember" karya Efek Rumah Kaca. Kedua, lagu berjudul "Waktu" yang dibawakan Endank Soekamti. Ketiga, ada "Liburan Indie"-nya Endah N Rhesa. Terakhir, Superman Is Dead dengan lagunya yang berjudul "Sunset di Tanah Anarki". Â Mari kita belajar dan membedah lagu-lagu tersebut.
1. Efek Rumah Kaca - Desember
Bulan lalu, saya mencantumkan lagu ERK yang berjudul "Putih" sebagai lagu pilihan. Lagi-lagi bulan ini, saya terpaksa kembali merekomendasikan lagu karya salah satu band indie terbaik di negeri Indonesia kepada para pembaca. Selain musiknya yang syahdu, lirik "Desember" memiliki makna yang sangat dalam.
Ketika kita ditimpa musibah atau merasakan suasana sedih. Percayalah selalu ada sosok yang akan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Dalam lagu "Desember", sosok itu disimbolkan dengan pelangi.
Secara kebetulan, kemarin saya melihat pelangi di sore hari ketika hujan sudah reda. Betapa indahnya penampakan alam yang dilukiskan Tuhan sore itu. Kata Efek Rumah Kaca: "Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini menanti seperti pelangi setia menunggu hujan reda".
Apa salahnya kita sabar menghadapi ujian? Bukankah setelah kesulitan pasti ada kemudahan? Itulah makna yang terkandung dalam lagu "Desember".
2. Endank Soekamti - Waktu
Salam Indonesia.
Itulah nama album Endank Soekamti yang sangat inspiratif. Dalam album tersebut ada sebuah lagu yang sarat nasihat. Judulnya adalah "Waktu".
"Waktu berlalu tanpa pernah menunggu. Gunakan ia dengan bijaksana". Salah satu liriknya mengajarkan kepada kita untuk menghargai waktu. Tanpa terasa tahun 2020 tinggal satu bulan saja.
Merujuk pada surat Al-'Asr (waktu) ayat 1-3, demi masa/waktu. Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian. Kecuali dia yang beriman kepada Tuhan, berbuat baik (beramal saleh), saling mengingatkan untuk kebenaran, dan saling mengingatkan untuk bersabar. Wah, ternyata kalau digali lebih dalam, makna lagu berjudul "Waktu" sangat inspiratif ya.
3. Endah N Rhesa - Liburan Indie
Bulan Desember berarti waktunya liburan bagi anak-anak sekolah, termasuk gurunya. Menurut saya, liburan indie merupakan sebuah alternatif yang tepat untuk berlibur di masa pandemi. Selain itu, kita tidak perlu cemas dengan biaya liburannya.
Lagu ini secara tersurat telah menjelaskan bagaimana sistematika liburan indie. Pertama, siapkan secangkir kopi panas sebagai teman dalam menikmati alunan musik yang indah khususnya band indie. Sekarang, sudah banyak platform musik digital resmi yang bisa kita pilih untuk mendukung para musisinya. Mulai dari Spotify hingga Youtube.
Kedua, mendengarkan musik sambil aktif bermedia sosial. Bukan rahasia bila setiap orang di zaman ini menghabiskan waktunya untuk mencari hiburan lewat medsos. Banyak kok media sosial yang bermanfaat untuk kita. Tinggal pintar-pintarnya kita mencari konten yang positif.
Ketiga, Endah N Rhesa juga memberikan alternatif bagi yang tidak suka bermedsos. Melalui liriknya "Lalu ada Barry Likumahuwa di majalah ternama", kita bisa mendengarkan musik sembari membaca majalah atau buku lain yang menarik. Apakah menarik untuk dicoba?
4. Superman Is Dead - Sunset di Tanah Anarki
"Andaiku Malaikat, kupotong sayapku, dan rasakan perih di dunia bersamamu."
Betapa puitisnya sosok Jerinx, drummer SID, dalam menulis lagu ini. Terlepas dari kasus dan kontroversi yang dilakukan oleh Bli Jerinx, lagu-lagunya sangat layak didengarkan. Khususnya "Sunset di Tanah Anarki".
Lagu tersebut saya maknai sebagai belajar menjadi pahlawan di tanah anarki. Kata "pahlawan" dapat dimaknai sebagai orang yang berjuang. Sementara itu, "Tanah anarki" Â melambangkan sebuah negara yang sedang kacau.
Harus diakui bahwa adanya pandemi Covid-19 membuat negara bahkan dunia ini kacau. Kacau dalam arti kalut tidak keruan. Ekonomi tidak stabil, banyak orang terinfeksi penyakit, dan pendidikan kita belum maksimal. Maka, inilah waktu yang tepat bagi kita untuk menjadi "pahlawan".
Pemerintah bersama rakyat bahu membahu mengupayakan pemulihan ekonomi. Tenaga medis "berjihad" dengan penuh keikhlasan merawat pasien. Para pendidik tanpa kenal lelah membagikan ilmu kepada pelajar dengan metode yang efektif dan menyenangkan. Itulah esensi belajar menjadi pahlawan di tanah anarki.
Salam hangat dan sehat selalu.
Sumber:
Al-Qur'an surat Al-'Asr ayat 1-3
kumpulan lirik dari Musixmatch
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H