Seorang menteri menangis tersedu-sedu karena kakinya terjepit kawanan lobster.
Seorang anak mengenakan pakaian bekas ayahnya karena dampak pandemi.
Seorang guru kaca matanya bertambah minus karena terlalu banyak menatap laptop.
Seorang pemuda galau dan putus asa karena  sang pujaan hati selalu menyakiti hatinya.
Seorang politikus memberi penghargaan karena sedang menyusun strategi.
Seorang pencinta tuak menggerutu karena kebahagiaannya terusik.
Seorang pahlawan bersedih di alam lain makamnya hanya menjadi objek formalitas.
Seorang penulis mengeluh lewat medsos karena tulisannya tidak diapresiasi.
Seorang santri diam seribu kata menikmati November karena ia hanyalah penonton.
Musim hujan itu membawa akal sehat kepada yang dikehendakinya.
Puisi untuk Kompasiana
Malang, 30 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H