Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta di Tahun Terakhir

17 November 2020   11:15 Diperbarui: 17 November 2020   16:52 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajahnya mirip si dia (Sumber foto: IG Sinetron Ikatan Cinta)

Kelas akhir, disibukkan dengan ujian. Pagi buta datang membawa tugas. Terik siang menambah latihan. Malam gelap les tambahan di rumah tetangga.

Tragedi masa lalu yang kini dikenang manis. Bukan karena dihapusnya ujian nasional. Tetapi ingatan wajah manis di pojok kelas.

Mata kami saling bertatapan. Ia tersipu malu. Sedang aku salah tingkah. Jantungku berdetak sembari tersenyum.

Lelaki harus berani. Meski siap untuk bertepuk sebelah tangan. Daripada menunggunya menyapa. Hanyalah mimpi.

Sampai lulus, kami berbicara dalam bisu. Nyaliku ternyata ciut untuk membuka kata. Akhirnya, kami saling memendam rasa.

Itulah cinta di tahun terakhir. Sebelum aku pergi merantau ke barat. Namanya kini tinggal kenangan.

Yoga Prasetya, Malang, 17 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun