Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal 10 Kiat Mengatasi Kegalauan Hidup Ala Gus Dur

15 November 2020   07:07 Diperbarui: 15 November 2020   10:05 4997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: IG @pecintagusdur

Bulan ini adalah bulan yang pas untuk membicarakan sosok pahlawan. Jadi pahlawan itu berat kalau tiada ilmu dan keikhlasan. Apalagi jika masih suka galau mikirin hidup. Bagi para pelajar, hidup bertambah galau, mulai dari susahnya belajar di rumah hingga hilangnya sosok pahlawan dalam hidupnya.

Berbicara Hari Pahlawan 2020, rasanya kurang lengkap bila tak membahas sosok presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid. Beliau adalah figur pahlawan nomor satu dari sudut pandang seorang santri nasionalis garis lucu. Di tengah pandemi yang masih belum ada ujungnya, lahirlah kegalauan hakiki.

Memang begitulah hidup, selalu ada masalah. Ada orang yang resah ketika RUU Minuman Beralkohol dibahas kembali. Ada yang bingung, negara resesi kok banjir promo. Hingga Upah Minimum tahun depan yang resmi tidak naik.

Berikut akan saya bagikan 10 kiat mengatasi kegalauan hidup ala Gus Dur.

1. Pahami bahwa setiap masalah pasti ada solusinya

Kiat pertama ini wajib kita yakini. Solusi yang paling mudah menghadapi masalah menurut Gus Dur adalah dengan menertawakan diri sendiri. Ketika menjabat presiden dan saat tidak lagi menjabat, apakah beliau pernah berhenti menertawakan diri sendiri? Jawabannya, tentu tidak pernah. Gus Dur bukan orang yang suka pencitraan.

2. Berani mengambil keputusan

"Kalau ingin melakukan perubahan, jangan tunduk terhadap kenyataan." Begitulah ujaran @pecinta Gus Dur. Orang galau itu biasanya susah move on. Cobalah kuatkan hati untuk melangkah. Gus Dur sendiri memang dikenal orang yang paling berani mengambil keputusan. Misalnya, saat beliau memutuskan melawan orde baru hingga berhenti jadi presiden.

3. Hindari membenci orang lain

Orang galau bisa jadi terlalu sibuk memikirkan orang lain. Coba dengarkan nasihat Gusdur berikut ini. Sebenar apapun tingkahmu, sebaik apapun perilaku hidupmu, kebencian dari manusia itu pasti ada. Jadi jangan terlalu diambil pusing. Terus saja jalan.

4. Maafkan kesalahan orang lain

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Cobalah untuk memaafkannya. Tuhan saja Maha Pemaaf, mengapa kita pelit memaafkan? Kalau kata Gus Dur, memaafkan itu memberi ruang besar untuk masa depan. Gitu aja kok repot.

5. Cari persamaan hindari perbedaan

Negara ini sungguh majemuk. Ada merah ada hijau. Orang galau biasanya ingin semuanya sama dan seragam. Namun, hal tersebut menyalahi kodrat Indonesia. Gus Dur sendiri mencontohkan bagaimana perbedaan agama dan suku bukan lagi sebuah masalah.

6. Bersikap jujur

Jujur itu mudah diucapkan tetapi susah dilakukan. Benarkah? Sepertinya kita harus membiasakan hidup apa adanya. Indonesia tidak kekurangan orang pintar tetapi krisis orang jujur. Semoga kita bisa menjadi orang yang jujur.

7. Menjadi seorang yang spiritualis

Apapun agamanya, seharusnya kita mengutamakan kemanusiaan. Itulah hakikat dari spiritualitas dan kedekatan dengan Tuhan. Orang yang masih berpikir agamanya paling benar akan mengakibatkan kebencian terhadap agama lain. Yang ujungnya lagi-lagi galau.

8. Berbuat baik kepada orang lain

Tidak penting apa suku dan agamamu. Yang penting berbuatlah baik kepada orang lain. Gus Dur selalu merangkul kawan dan lawan politiknya. Makanya hidup beliau tidak pernah galau karena selalu berbuat baik.

9. Rajin membaca

Masa pandemi membuat kita mengubah pola pikir. Yang penting itu bukan sekolah tetapi belajar. Gus Dur itu bukan seorang akademisi dengan segudang gelar. Namun, beliau selalu rajin membaca hingga ilmunya takkalah dengan para profesor. Cobalah bagi para pelajar yang galau belajar di rumah menyibukkan diri untuk rajin membaca.

10. Tertawalah atau setidaknya tersenyumlah

Orang galau merasa hidupnya terlampau berat. Padahal, masih banyak orang lain yang beban hidupnya lebih berat dari dirinya. Ditambah bila orang galau tersebut mudah tersinggung. "Angel wes angel!" Nah, kiat terakhir ini bisa langsung kita aplikasikan. Setelah membaca tulisan ini, mohon tertawalah atau pembaca setidaknya bisa tersenyum manis.

Artikel ini dibuat untuk mengajar di Kompasiana

Penulis: Yoga Prasetya, guru MTs Negeri 1 Kota Malang dan santri Nurul Jadid Probolinggo.

Daftar Pustaka:

Nugraha, Jevi. 2020. 24 Kata-kata Bijak Gus Dur yang Inspiratif dan Penuh Makna. (merdeka.com)

Ahsan, Ivan Aulia. 2018. Belajar Menertawakan Diri Sendiri dari Gus Dur. (tirto.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun