"Selamat pagi Pak Pras. Pagi-pagi kok sudah melamun?"Â
Suara dr. Dewi mengagetkan Pras, seorang guru musik di sekolah menengah pertama. Hingga pertanyaan itu tidak langsung dijawabnya.
"Pak Pras sudah baikan? Kemarin kan pean izin tidak mendampingi anak-anak berkemah," sambung dr. Dewi.Â
"Oh, iya dok, dokter Dewi. Sudah mendingan ini. Apakah saya boleh minta vitamin dok?" tanya Pras.Â
"Dengan senang hati," ucap dokter Dewi sambil membuka jendela UKS.Â
Tiba-tiba, Pras melihat sosok perempuan berbaju merah berlumuran darah muncul menembus jendela dan tubuh dr. Dewi. Dia mendekati Pras sambil mengeluarkan tawa khasnya. Dengan sekejap Pras berdiri dari duduknya dan secara refleks tangannya direntangkan ke depan.Â
"Setop!!!" Ucap Pras.
"Hihihi, selamat datang di dunia kami anak muda," ucap sosok perempuan berbaju merah dengan lidah panjangnya yang menjulur.
Wajah Pras memucat sembari menyiratkan kata "APAÂ MAUMU?"Â
Ia melirik ke kiri ke kanan tetapi Ayu tak ada di sini. Sementara itu, dr. Dewi sedang sibuk mencarikan vitamin dan tak bisa melihat sosok perempuan itu.Â
"Hihihi. Tenanglah pak guru. Aku sudah lama ingin menyapamu. Sejak tahun 2017, kau sudah menarik sukmaku," ucap sosok berbaju merah itu.Â