Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Tahun-Tahun yang Menyala (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengulik 3 Pesepak Bola Kelahiran Indonesia yang Memilih Jadi WNA

14 Oktober 2020   14:58 Diperbarui: 20 Oktober 2020   16:48 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum adanya wacana pindah warga negara akibat pengesahan Undang-undang Cipta Kerja, sudah ada beberapa orang yang memilih pindah kewarganegaraan. Salah satunya ialah orang Indonesia yang berprofesi sebagai pemain sepak bola. Sebagai penyuka sepak bola, saya melakukan riset sederhana tentang fenomena tersebut.

Akhirnya, setelah bertapa di depan gawai, saya menemukan tiga pemain bola Indonesia terkenal yang memilih jadi warga negara asing dan menolak bermain di timnas Indonesia. Berikut penjabarannya.

1. Dominggus Waweyai

Dominggus (indosport.com)
Dominggus (indosport.com)

Dominggus merupakan salah satu pemain bola sepak terbaik negara Indonesia di masa pemerintahan Soekarno. Memulai karier di Persipura musim 1963/1964, ia kemudian memperkuat macan Kemayoran, Persija Jakarta di tahun berikutnya. 

Kehebatannya membuat pelatih timnas memanggil dirinya untuk pertandingan uji coba melawan Feyenood Rotterdam Belanda. Meski kalah 6-1, timnas bermain luar biasa khususnya Dominggus. Usai pertandingan, Dominggus dikabarkan hilang karena tidak kembali hotel. 

Karena tahun itu belum ada gawai jadi staf pelatih kebingungan mencari Dominggus. Akhirnya, timnas terpaksa melanjutkan tur uji coba ke Jerman tanpa Om Dom. Baru setelah itu ada kabar kalau dia sengaja meninggalkan skuad Garuda untuk memilih menjadi WNB (Warga Negara Belanda). 

Kejadian ini sampai membuat Presiden Soekarno turun tangan dengan melayangkan protes terhadap pemerintah Belanda. Selain itu, unjuk rasa juga dilakukan masyarakat di depan Kedutaan Besar Belanda yang ada di Indonesia. Namun, mereka tidak menanggapinya dengan serius.

Bagaimana karier Om Dominggus di Belanda? Ternyata Dominggus tak lantas menjadi pemain besar di sana. Bahkan, akhir tahun 1978 Om Dominggus justru beralih profesi menjadi karyawan. (rujukan: artikel Tirtana di indosport.com-2020)

2. Andri Syahputra

Andri (football5star.com)
Andri (football5star.com)

Andri lahir di Lhokseumawe, 29 Juni 1999. Ayah dan ibunya sama-sama berasal dari Indonesia.  Pemain sepak bola yang pernah bermain di Piala Dunia U-20 tahun 2019 ini pernah tinggal di Indonesia selama selama enam tahun.  Namun, pada usia tujuh tahun, ia pindah ke Qatar karena mengikuti pekerjaan orang tuanya. 

Berbeda dengan Om Dominggus, Andri tidak memulai karier sebagai sepak bola di negara Indonesia. Dia masuk tim junior Al-Kohr lalu dilirik klub elite Qatar Star League, Al-Gharafa. Selama berseragam Al-Gharafa, Mas Andri meraih banyak prestasi.

Pemain kelahiran Aceh ini menjadi langganan pemain terbaik dan top skor U-17. Bahkan, ia langganan menjebol gawang klub Eropa dalam pertandingan uji coba, mulai dari Celta Vigo, Sporting Gijon, hingga PSG. Tak heran bila ia mendapatkan kesempatan untuk trial ke klub benua Eropa seperti Vfb Stuttgart, Bayer Leverkusen, dan Villareal.

Andri sempat membuat heboh publik Indonesia karena menolak membela timnas Indonesia tahun 2017. Pada akhirnya, ia memilih menjadi WNQ (Warga Negara Qatar). Sepertinya, bisa dimaklumi bila Mas Andri lebih memilih Qatar. Hal tersebut karena dalam dunia persepakbolaan, Qatar lebih baik dari Indonesia. Qatar sudah juara Piala Asia, Indonesia kapan? (rujukan: artikel Rachdyatmaka di bolabob.com-2017)

3. Emil Audero Mulyadi

Emil (bolatimes.com)
Emil (bolatimes.com)

Emil lahir di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 18 Januari 1997. Ayahnya adalah orang asli Indonesia bernama Edy Mulyadi sedangkan ibunya berasal dari Italia. Tak hanya numpang lahir, Emir setidaknya telah menghabiskan waktu selama sepuluh tahun tinggal di Indonesia. 

Saya tidak mendapatkan informasi apakah ia pernah masuk sekolah sepak bola Indonesia ketika tinggal di NTB atau tidak. Sepertinya ia mulai masuk SSB saat awal pindah ke Italia, yaitu tahun 2007. Merujuk laman Transfermarkt.com, Mas Emil ternyata memulai karier sebagai kiper profesional di akademi Juventus.

Saat ini, Emil bermain di liga tertinggi Italia bersama Sampdoria. Permainan apiknya membuat pengurus PSSI ingin mengembalikan Mas Emil menjadi WNI (Warga Negara Indonesia). Namun, keinginan tersebut harus bertepuk sebelah tangan karena secara tegas Emil hanya ingin bermain untuk Timnas Italia.

"Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan, kau buat remuk seluruh hatiku. Oh." 

Itulah kisah tiga pemain bola sepak yang awalnya menjadi Warga Negara Indonesia lalu pindah warga negara. PSSI harusnya takperlu khawatir karena masih banyak talenta luar biasa di negeri ini. Pernyataan, mau atau tidak PSSI mencari bakat tersebut? Hehehe

Penulis: Yoga Prasetya, guru yang menyukai dunia bola dan berharap Indonesia bisa menjadi juara Piala Dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun