Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jika Anak Ingin Menjadi Pujangga

5 Oktober 2020   13:59 Diperbarui: 5 Oktober 2020   15:14 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: popmama.com/Freepik/evening_tao 

Duhai orang tua, bagaimana jika impian anak sekarang adalah menjadi pujangga atau pengarang puisi? Sebagai guru bahasa dan pujangga, saya ingin berbagi materi tentang puisi. Mulai dari pengertian hingga menulis puisi.

Baiklah, kita mulai dengan pengertian puisi. Puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Unsur-unsur puisi meliputi majas dan irama, kata konotasi, kata berlambang, dan pengimajian.

Untuk anak, kita bisa memperkenalkan dua majas terlebih dahulu, yaitu majas personifikasi dan paralelisme. Majas pesonifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Misalnya, sepasang mata boneka itu bersinar tajam menatapku di gelap malam. Maaf, contohnya masih berbau fiksi horor.   

Setelah anak memahami pengertian dan unsur puisi, mari kita bimbing anak untuk banyak membaca puisi lalu mencoba untuk menyimpulkan dan menganalisis puisi yang dibaca. Supaya tidak bosan, variasikan bacaan puisi anak, seperti puisi balada, romansa, elegi, serenada, ode, satire, dan kritik sosial. Untuk membedah puisi, kita perlu tahu unsur batin puisi, yaitu tema, amanat, perasaan penyair, dan nada atau sikap penyair terhadap pembaca.

Jika anak sudah banyak membaca dan menganalisis puisi, yuk kita mulai menulis puisi. Saya sudah membuat tip menulis puisi dengan model puitis. Selamat membaca puisi berikut.

Sajak untuk Anakku, Penulis Puisi

Menulis itu berawal dari gagasan atau perasaan

Gagasan bisa kau dapatkan dari membaca

Perasaan lahir dari pengalaman hidup

Tuliskan larik yang menarik

dengan bahasa indah, jelas, padat makna

Jika kau kehilangan arah,                               

jadikan buku sebagai inspirasi

Gunakan konotasi sebagai senjata

Kau boleh abaikan struktur

Jangan takut pada kaidah kebahasaan

Ini puisi merdeka tanpa ikatan

Jadilah seperti Sapardi Djoko Damono

yang datang dari kebijaksanaan

Seperti hujan di bulan Juni

Atau WS Rendra, Si Burung Merak

yang jujur nan berani

dengan Serenada hijau-nya

Atau menjadi Toto Sudarto Bachriar

yang peka terhadap kesengsaraan

Seorang gadis peminta-minta

Masih banyak pilihan lainnya

Amir Hamzah, Chairil Anwar, Asrul Sani     

Leon Agusta, Eka Budijanta, Sanusi Pane  Ramadhan KH, Linus Suryadi                     

Mereka ada untuk kau yang mau membaca

Atau jadilah diri sendiri

Seperti aku yang terlahir berbeda

Terasing dalam dunia yang terlampau bising

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun