Ketika saya mengajarkan materi bahasa Indonesia, banyak murid yang bertanya tentang verba mental. Mungkin kita juga masih asing dengan istilah ini tetapi sebenarnya kita sering menggunakan verba mental. Berikut 5 pertanyaan sekaligus jawaban seputar verba mental.
1. Apa yang dimaksud verba mental?
Verba mental adalah kata kerja yang mengekspresikan sebuah reaksi seseorang terhadap suatu kondisi atau tindakan.
2. Di mana verba mental sering muncul?
Dalam materi bahasa Indonesia kelas 8, verba mental muncul pada kaidah kebahasaan teks berita, Eksposisi, persuasi, dan drama.
3. Apa saja contoh verba mental?
Berikut ini 20 contoh verba mental: menikmati, merasa, tersinggung, menolak, menerima, memikirkan, memarahi, terganggu, bersemangat, menangis, tertawa, menyukai, membayangkan, berasumsi, berkesimpulan, beranalogi, menduga, memprihatinkan, mengagumkan, dan berpendapat.
4. Kapan kita harus memakai verba mental?
Verba mental dipakai ketika kita ingin menulis/menyampaikan suatu kondisi atau tindakan yang berkaitan dengan hasil pemikiran/perasaan.
5. Bagaimana ciri-ciri verba mental?
Merujuk kumparan.com, verba mental memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Menerangkan kata persepsi (mendengar, menangis), afeksi (khawatir, sedih), dan kognisi (berpikir, memahami)
- Menggunakan kata yang biasa dilakukan manusia
- Terdapat peran orang lain atau fenomena tertentu yang menjadi pemicu
Itulah pertanyaan dan jawaban seputar verba mental. Semoga bermanfaat bagi kita yang membaca. Apabila ada kesalahan dalam penjelasan saya, mohon kesediaan bapak/ibu untuk menyampaikannya kepada saya untuk direvisi.
Yoga Prasetya, Malang, 19 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H