Mohon tunggu...
Yoga Pradika
Yoga Pradika Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Universitas Jember

Videographer dan Fotographer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Ladang ke Layar! Mengembangkan Ekosistem Ekonomi Kreatif di Jember Melalui Sinema, Teater Petani Tembakau, dan Tari Lahbako dalam Satu Panggung

8 November 2024   00:33 Diperbarui: 8 November 2024   00:54 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   

Jember, salah satu kabupaten di Jawa Timur, memiliki peran penting dalam industri tembakau di Indonesia. Tembakau Jember yang berkualitas tinggi bahkan dikenal hingga mancanegara, seperti Amerika Serikat dan Eropa, serta menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia dalam perdagangan ekspor. Budaya tembakau ini tidak hanya berdampak pada ekonomi pertanian, tetapi juga telah menginspirasi berbagai bentuk seni lokal, seperti Tari Lahbako dan Batik Jember yang memiliki motif khas daun tembakau.

sumber gambar: cintaindonesia.web.id
sumber gambar: cintaindonesia.web.id

   Tari Lahbako diciptakan pada era 1980-an atas inisiatif Bupati Jember dan seniman Bagong Kussudiardja, adalah salah satu wujud penghormatan kepada para petani tembakau di daerah tersebut. Tarian ini merepresentasikan proses kerja petani tembakau di ladang dan gudang melalui gerakan tubuh yang dinamis dan penuh ekspresi. Tari Lahbako diiringi dengan musik khas Jember, yaitu musik patrol, yang memadukan kendang, seruling, dan alat musik bambu. Kesenian ini kini sering ditampilkan di berbagai acara kebudayaan di tingkat lokal maupun nasional dan menjadi ikon kebanggaan masyarakat Jember.

   Selain Tari Lahbako, tembakau juga mempengaruhi seni kriya di Jember, seperti Batik Jember yang mengusung motif tembakau sebagai simbol identitas lokal. Batik ini telah menarik perhatian dalam berbagai peragaan busana internasional, termasuk Paris Fashion Week, sehingga turut mengangkat nama Jember di kancah dunia. Mengingat besarnya pengaruh tembakau pada budaya dan identitas masyarakat Jember, potensi untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif berbasis tembakau menjadi peluang yang sangat menarik untuk dieksplorasi.

   Konsep Penggabungan Film, Teater, dan Tari untuk Ekosistem Ekonomi Kreatif Gagasan untuk menggabungkan film, teater, dan Tari Lahbako dalam satu pertunjukan unik yang mengangkat budaya tembakau memiliki potensi besar dalam menciptakan ekosistem ekonomi kreatif baru di Jember. Dalam konsep ini, pertunjukan dimulai dengan pemutaran film pendek yang mengisahkan dramatisasi kehidupan petani tembakau, mulai dari persiapan lahan hingga proses pengolahan daun tembakau dan bisa diberi bumbu dramatisasi, estetika, dan sinematografi dari pencipta karyanya. 

Film ini tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga mendidik masyarakat tentang pentingnya tembakau bagi Jember, serta tantangan yang dihadapi oleh para petani tembakau.

Ketika film mencapai titik klimaks, pertunjukan berlanjut ke format teater langsung dengan aktor yang memainkan adegan-adegan keseharian petani tembakau. Di sini, Tari Lahbako juga turut hadir sebagai simbol penghormatan kepada para petani, lengkap dengan iringan musik patrol dan gamelan khas Jember. Perpaduan antara film, teater, dan tari ini menciptakan pengalaman multisensori yang unik bagi penonton, membangkitkan emosi dan kebanggaan akan budaya lokal. Pertunjukan ini dapat dijadikan acara rutin, misalnya dalam bentuk festival tahunan atau peringatan khusus untuk menghormati para petani tembakau di Jember. Selain itu, acara ini juga bisa menjadi destinasi wisata budaya, menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan adanya acara rutin ini, Jember dapat memperkuat posisinya sebagai pusat budaya tembakau yang unik di Indonesia.

Lalu, apa dampak Ekonomi Kreatif dari pengembangan tersebut ?

Ekosistem ekonomi kreatif ini tidak hanya akan menguntungkan dari sisi budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Jember. Berikut beberapa dampak yang dapat diharapkan:

  • Meningkatkan Pendapatan Komunitas Seni Lokal

Acara ini melibatkan berbagai elemen komunitas seni, mulai dari sutradara film, aktor teater, penari, hingga pemain gamelan. Dengan demikian, ini dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan para pelaku seni di Jember. 

"Menurut data dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF), sektor ekonomi kreatif menyumbang hingga 7,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap sekitar 16,2 juta tenaga kerja pada tahun 2021. Dengan mendorong partisipasi komunitas seni lokal, Jember dapat turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kreatif nasional."

  • Memperluas Pasar Produk Budaya

Pertunjukan ini juga dapat menjadi kesempatan bagi para pengrajin Batik Jember dan produsen oleh-oleh khas Jember untuk memasarkan produk mereka. Seperti yang diketahui, Batik Jember dengan motif tembakau sudah memiliki pangsa pasar yang kuat di tingkat nasional dan internasional. Dengan adanya festival budaya tembakau ini, para pelaku UMKM di bidang kriya dan kuliner dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperluas pasar mereka.

  • Mengembangkan Pariwisata Budaya di Jember

Melalui konsep pertunjukan yang unik, Jember dapat menarik wisatawan dari berbagai daerah. Wisatawan yang tertarik pada budaya tembakau dan kesenian tradisional akan menemukan pengalaman yang otentik dan mendalam melalui pertunjukan ini. Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan bahwa pariwisata budaya memiliki kontribusi signifikan dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Oleh karena itu, dengan menawarkan pertunjukan budaya yang unik, Jember dapat meningkatkan potensi pariwisata dan pendapatan daerah.

  • Meningkatkan Rasa Cinta dan Kebanggaan terhadap Budaya Lokal

Selain manfaat ekonomi, ekosistem ekonomi kreatif ini juga akan meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat Jember terhadap budaya mereka sendiri. Pertunjukan yang mengangkat kisah para petani tembakau dan menampilkan Tari Lahbako dapat memberikan kesadaran bagi generasi muda tentang pentingnya melestarikan budaya lokal. Ini selaras dengan tujuan pemerintah untuk memajukan kebudayaan daerah sebagai bagian dari identitas nasional.

Meskipun konsep ini memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dalam implementasinya, di antaranya:

  • Pendanaan dan Dukungan Infrastruktur

Pelaksanaan acara rutin membutuhkan pendanaan yang cukup besar, terutama untuk produksi film, pelatihan teater, dan persiapan venue. Oleh karena itu, kerjasama dengan pihak pemerintah, investor lokal, serta sponsor dari sektor swasta menjadi penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan acara ini.

  • Pelatihan dan Pemberdayaan SDM Lokal

Untuk menghasilkan pertunjukan berkualitas tinggi, pelaku seni lokal perlu mendapatkan pelatihan yang memadai dalam bidang akting, tari, dan produksi film. Program pelatihan dan lokakarya dapat dilakukan oleh pemerintah daerah atau lembaga seni, guna meningkatkan keterampilan para pelaku seni lokal dan menghasilkan karya yang kompetitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun