Walaupun dalam realisasinya tidak selalu berjalan dengan lancar. Polis juga mengenal kemerdekaan berpolitik, masyarakat berhak mengeluarkan pendapatnya pada sidang-sidang dan setiap masyarakat berhak mengambil andil dalam pengurusan negara. Walaupun beberapa golongan seperti budak, wanita, dan pendatang memiliki batas-batas tertentu.
Keadaan alam Polis seperti ini mendorong iklim ilmiah yang mudah berkembang. Misalnya saja pada setiap sidang umum dan sidang pengadilan keputusan umumnya diambil dari diskusi-diskusi. Dengan begitu hubungan antara politik dan logos (rasio, akal) sangat erat kaitannya.Â
Kemudian kehidupan sosial negeri yang terbuka dengan pusat-pusat perdagangan disebut dengan Agora yang juga menjadi tempat pertemuan untuk mendiskusikan hal-hal umum yang menarik perhatian. Sehingga segala informasi dapat dibicarakan dan tiap argumen akan menemukan kritiknya sendiri.
Berdasarkan hal-hal tersebut dan pengalaman-pengalaman dengan melihat dunia luar (yang baru dan asing) mendorong orang-orang Yunani, mulai bertanya-tanya akan segala fenomena yang terjadi pada kehidupan. Rasa tidak tahu, rasa penasaran, dan semakin tidak relevannya jawaban dari mitos-mitos yang ada membawa orang-orang Yunani kepada pengalaman penalaran baru dan lahirnya filsafat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H