Mohon tunggu...
Yoga Nugroho
Yoga Nugroho Mohon Tunggu... Foto/Videografer - freelancer

www.instagram,com/_rahmadyg

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Moral dan Penyimpangan Perilaku

20 Januari 2020   05:57 Diperbarui: 18 Juni 2021   16:33 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

Sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan. Di sekolah selain mendapat pendidikan akademik siswa juga dididik untuk berperilaku yang baik sesuai tata tertib sekolah dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Namun ternyata masih ada siswa yang berperilaku menyimpang seperti berkelahi dan pacaran yang melebihi batas. 

Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalam masyarakat.

Pendahuluan

Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat.

Baca juga : Pentingnya Peran Orangtua dan Lingkungan dalam Perkembangan Moral Anak

sedangkan pelaku atas individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.

Metode Penelitian

Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan study kasus. Menurut bogdan dan bikien (1982), Pendekatan study kasus yaitu pendekatan pendekatan yang melakuakan pengujian terhadap sutu pristiwa atau satu latar atau satu subjek atau penimpana sebuah dokumen dalm satu sebuah kejadian/peristiwa.dapat kita pahami study kasus meliputi (sebuah kejadian/peristiwa baik dokumen maupun latar)

Hasil dan Pembahasan

Mengingat pentingnya peranan remaja sebagai generasi muda bagi masa depan bangsa serta kemakmuran negara, peranan remaja sangat dibutuhkan untuk mengembangkan itu semua. Di dalam konteks ini harus ada kebijakan pendidikan/implementasi di dalam dunia pendidikan. 

Agar, peranan remaja dalam menjaga moral dan penyimpangan perilaku dapat menghindari hal-hal yang negative di dalamnya. Pengembangan kurikulum tentang karateristik juga sangat penting kurikulum dalam pandangan moral yang penyimpangan yaitu bagaimana sekolah dapat menjabarkan luas  bagaimana menghindari penyimpangan dan moral yang negative.

Baca juga : Dekandensi Moral di Kalangan Remaja yang Tak Pernah Padam

Para remaja tidak hanya diajarkan di sekolah saja dalam menjaga moral. Tetapi mereka juga harus mendapatkan perhatian lebih dari keluarga dan masyarakat. Keluarga juga termasuk salah satu aspek terpenting dalam pengembangan moral. Ketika remaja di biarkan untuk menjalani kehidupan dengan bebas tanpa adanya pengawasan dari orang tua. 

Maka, remaja itu akan terdoktrin oleh penyimpangan-penyimpangan yang membuat moral mereka rusak. Dampak dari penyimpangan moral tersebut akan terus menyebar jika tidak ada pencegahan dari pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Fekator yang Mempengaruhi Terjadinya Perilaku Menyimpang, di Kalangan Remaja

  • Faktor Keluarga
  • Kartono (2003:58) Pola kriminal ayah, ibu, atau salah seorang anggota keluarga dapat mencetak pola kriminal hampir semua anggota keluarga lainnya.
  • Faktor Sekolah
  • Mulyono (1993:29)Sekolah adalah suatu lingkungan pendidikan yang secara garis besar masih bersifat formal. Anak remaja yang masih duduk dibangu SMP maupun SMU pada umumnya mereka menghabiskan waktu mereka selama 7 jam disekolah setiap hari,
  • Faktor Masyarakat
  • Masyarakat adalah lingkungan yang terluas bagi remaja sekaligus paling banyak menawarkan plihan. Pada lingkungan inilah remaja dihadapkan dengan berbagai bentuk kenyataan yang ada dalam kehidupan masyarkat yang berbeda-beda, apalagi perkembangan moral kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Kelompok Bermain
  • Dhori, dkk. (2003:137) Lingkungan tempat tinggal dan kelompok bermain merupakan dua media sosialisasi yang sangat berkaitan, karena seorang individu akan memiliki kelompok bermain atau pergaulan dalam lingkungan tempat tinggal tersebut.
  • Media Masa
  • Media masa dapat juga disebut sebagai sosialisasi yang dapat mempengaruhi kepribadian dan perilaku seorang individu. Pesan-pesan yang disampaikan lewat media masa seperti televisi mampu mempengaruhi kepribadian bagi orang yang melihatnya.

Peranan Orang Tua dalam menanggulangi perilaku menyimpang di kalangan remaja

Menurut Daradjat (1968:87) Keluarga/orangtua memberikan bimbingan bagi anakanak didalam kegiatan sehari-hari. Baik dalam pengisian waktu senggang, dalam pergaulan, maupun dalam kehidupan masyarakat perlu sekali.

Dengan demikian mereka merasa telah mendapatkan kepercayaan serta penghargaan dari masyarakat, sehingga kebutuhan psikis dan sosial yang mereka perlukan dalam pengembangan dan pembinaan pribadinya terpenuhi. 

Baca juga : Mempelajari Nilai Moral dari Cerita Rakyat "Si Pahit Lidah"

Dengan demikian mereka akan merasa aman dan percaya kepada masyarakatnya. Selanjutnya akan terhindarlah mereka dari kelakuan-kelakuan yang mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Selanjutnya akan terhindarlah mereka dari kelakuan-kelakuan yang mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat. Karena Orang tua merupakan lembaga utama dalam membentuk kepribadian anak.

Kesimpulan

Penyimpangan perilaku dan moral yang tidak di tanamkan akan menyebabkan generasi remaja menjadi remaja yang kurang moral dan membuat perilaku mereka menyimpang. Maka dari itu tiga aspek pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat harus menjadi satu kesatuan yang kokoh untuk menciptakan moral dan perilaku anak remaja menjadi moral yang berpendidikan, dengan pengawasan yang baik dari pihak masyarakat dan pendidikan yang diberikan dari keluarga dan sekolah.

Keluarga menjadi acuan utama dalam mendidik moral dan penyimpangan tersebut. Karena, keluargalah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab besar untuk mendidik anak-anak mereka.

Daftar Rujukan

Idanto Muin, Sosiologi SMA untuk kelas X, Erlangga, Jakarta, 2006, hlm. 101

Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta. Erlangga Hamid Hasan, Said, Dkk. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa. Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional. Maryati, Kun dan Juju Suryawati.2007. Sosiologi 1 untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta. Exis

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang

http://perilakumenyimpang99.blogspot.com/2010/11/ciri-ciri-perilaku-menyimpang_14.html

Nama   : Rahmad Yoga Nugroho       

NPM   : 21801011214

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun