Apa itu komunikasi ?Â
kita sering mendengar kata komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, namun banyak dari kita belum memahami sepenuhnya tentang komunikasi. Mungkin yang kita tahu komunikasi merupakan pembicaraan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, oleh karena itu saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang komunikasi.
Komunikasi menjadi peranan terpenting bagi kehidupan manusia dalam berinteraksi di kehidupannya sehari- hari. Terutama komunikasi yang terjadi didalam masyarakat terkecil yaitu keluarga. Di dalam sebuah komunikasi feedback merupakan hal yang diharapkan, untuk mampu mencapai tujuan yang dimaksud dalam berkomunikasi. Â
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi berasal dari bahasa latin cum yaitu kata depan yang berarti dengan, bersama dengan, dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata- kata itu terbentuk kata benda cummunio yang dalam bahasa Inggris menjadi cummunion yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris "communication", dari bahasa latin "communicatus" yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak- pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.Â
pengertian komunikasi menurut beberapa ahli yaitu :Â
- Carl Hovland, Janis & Kelley
Menurut Hovland, Jains dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata- kata) dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang- orang lainnya (khalayak).
- J.A Devito
Menurut J.A Devito komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan terjadi dalam satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
- Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid
Sedangkan menurut Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid dalam bukunya yang berjudul  "Communication Network: Toward a New Paradigm for Research" (1981) menyebutkan komunikasi ialah proses di mana dua orang atau lebih membentuk ata melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.
- Wilbur Schramm
Menurut Wilbur Schramm , komunikasi adalah proses sosial yang melibatkan penerimaan dan pemindahan informasi, gagasan, dan emosi dari satu individu ke individu lain atau dari satu kelompok ke kelompok lain melalui simbol-simbol yang dipilih dan disampaikan.
- Harold Lasswell
Menurut Lasswell, komunikasi adalah suatu proses yang terdiri dari lima unsur, yaitu siapa (who), mengatakan apa (says what), melalui saluran apa (in which channel), kepada siapa (to whom), dan dengan efek apa (with what effect).Â
Meskipun definisi komunikasi dari setiap ahli tersebut berbeda-beda, namun kesimpulannya adalah bahwa komunikasi merupakan proses pertukaran informasi atau pesan antara individu atau kelompok melalui berbagai media dan simbol-simbol yang dipilih dan disampaikan.Â
JENIS - JENIS KOMUNIKASI
Komunikasi juga memiliki beberapa jenis, diantaranya :Â
- Komunikasi Verbal
Komunikasi yang dilakukan melalui kata-kata atau ucapan. Komunikasi verbal dapat terjadi secara langsung, seperti percakapan tatap muka, telepon, atau video call, atau tidak langsung, seperti melalui surat atau pesan suara. Komunikasi verbal memerlukan kemampuan berbicara yang jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan.
- Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi yang dilakukan melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, atau gerakan tubuh lainnya. Contohnya adalah senyum, pandangan mata, atau isyarat tangan. Meskipun tidak menggunakan kata-kata, komunikasi nonverbal dapat menyampaikan pesan yang kuat dan memberikan informasi tambahan yang berguna.
- Komunikasi Tertulis
Komunikasi yang dilakukan melalui tulisan. Contoh dari komunikasi tertulis adalah surat, email, atau pesan teks. Komunikasi tertulis sering digunakan dalam lingkungan profesional dan dapat memberikan catatan tertulis dari percakapan atau pertemuan. Komunikasi tertulis memerlukan kemampuan menulis yang jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan.
- Komunikasi Visual
Komunikasi yang dilakukan melalui gambar atau grafik. Contoh dari komunikasi visual adalah diagram, chart, atau infografis. Komunikasi visual sangat penting dalam lingkungan profesional karena dapat menggambarkan informasi dengan jelas dan mudah dipahami.
Dalam komunikasi, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi antara lain pesan, pengirim, penerima, saluran, dan konteks. Pesan yang disampaikan harus jelas, mudah dipahami, dan tidak ambigu. Pengirim pesan harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan baik dan benar. Penerima pesan harus memiliki kemampuan untuk menerima pesan dengan baik dan memahami pesan yang disampaikan. Saluran komunikasi yang digunakan harus efektif dan sesuai dengan jenis pesan yang disampaikan. Konteks atau situasi dalam komunikasi juga harus diperhatikan agar pesan dapat disampaikan dengan tepat.
Penting untuk diingat bahwa komunikasi yang efektif memerlukan penggunaan pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan. Selain itu, komunikasi yang efektif juga memerlukan kemampuan mendengarkan dengan baik dan menanggapi pesan dengan tepat. Kemampuan untuk memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah juga dapat meningkatkan efektivitas komunikasi.
Dalam dunia bisnis, komunikasi yang efektif sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan produktivitas, memperbaiki hubungan antar karyawan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam lingkungan bisnis yang global, komunikasi yang efektif juga dapat membantu dalam membangun hubungan dengan klien dan rekan bisnis di seluruh dunia.
FUNGSI KOMUNIKASI
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (2003), terdapat empat fungsi dari komunikasi, yakni:
- Â Menyampaikan informasi
 Komunikasi memungkinkan manusia menyampaikan informasi. Misalnya ilmu pengetahuan yang disampaikan lewat buku, berita yang disampaikan lewat televisi, hingga informasi pribadi yang disampaikan lewat media sosial.Â
- MendidikÂ
Manusia tumbuh menjadi pribadi yang baik karena didikan yang disampaikan lewat komunikasi. Saat bayi, ibu akan berkomunikasi dengan anaknya sehingga anak tersebut paham akan bahasa. Pendidikan melalui komunikasi berlanjut ke sekolah, perguruan tinggi, hingga kehidupan masyarakat.Â
- MenghiburÂ
Komunikasi dapat menjadi alat untuk menghibur seseorang. Misalnya penyampaian rasa simpati ketika seseorang bersedih, buku motivasi yang menghibur, acara televisi yang menyenangkan, juga musik dengan lirik penyemangat, semua merupakan bentuk komunikasi.Â
- MemengaruhiÂ
Komunikasi dapat memengaruhi tindakan dan pemikiran seseorang sehingga lahirlah peribahasa tak kenal maka tak sayang. eristiwa mengenal dilakukan dengan komunikasi. Contoh lainnya adalah sosialisasi kesadaran lingkungan yaitu bentuk komunikasi yang memengaruhi orang lain untuk peduli pada lingkungan.
TUJUAN KOMUNIKASI
Tujuan komunikasi adalah untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan pemahaman antara dua pihak atau lebih. Komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti lisan, tulisan, visual, atau non-verbal. Tujuan utama dari komunikasi adalah untuk mencapai pemahaman yang saling menguntungkan antara pihak-pihak yang terlibat.
Berikut adalah beberapa tujuan komunikasi yang umum:
Menjalin hubungan sosial yang baikÂ
Komunikasi dapat digunakan untuk menjalin hubungan sosial yang baik antara individu atau kelompok. Melalui komunikasi, seseorang dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan orang lain, serta meningkatkan kemampuan untuk memahami dan merespons perasaan orang lain.
Memperbaiki kinerja organisasiÂ
Komunikasi dalam konteks bisnis dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dalam organisasi, komunikasi dapat membantu karyawan untuk memahami tugas dan tanggung jawab mereka, serta membantu mereka dalam berkolaborasi dan bekerja sama.
- Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusanÂ
Komunikasi juga dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan. Dalam konteks bisnis, komunikasi yang baik antara tim atau antara manajemen dan karyawan dapat membantu dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan yang lebih baik.
- Meningkatkan penjualan dan keuntunganÂ
Komunikasi dalam konteks bisnis juga dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan. Komunikasi yang baik dengan pelanggan dapat membantu bisnis dalam memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, sehingga dapat menyediakan produk atau layanan yang lebih baik dan meningkatkan keuntungan.
Meningkatkan pemahaman lintas budayaÂ
Komunikasi juga dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya. Dalam dunia yang semakin global, komunikasi yang efektif antara orang dari berbagai budaya dan latar belakang dapat membantu dalam mengatasi perbedaan dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan saling menghormati.
Meningkatkan kesadaran publikÂ
Komunikasi juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang isu-isu sosial dan politik. Melalui media, organisasi dan individu dapat menyampaikan pesan dan memobilisasi dukungan untuk isu-isu yang penting bagi masyarakat.
Secara keseluruhan, tujuan utama dari komunikasi adalah untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan pemahaman antara individu atau kelompok. Tujuan komunikasi dapat bervariasi tergantung pada konteks dan situasi tertentu.Â
setelah mengetahui tentang apa itu komunikasi, jenis- jenis komunikasi dan juga tujuan komunikasi selanjutnya kita akan membahas tentang semiotika.
Apa itu semiotika ?
Kata semiotika mungkin masih terdengar asing di telinga kita justru kata komunikasi lebih familiar dibandingkan dengan kata semiotika dalam sehari-hari kita,oleh karena itu saya akan menjelaskan tentang semiotika
PENGERTIAN SEMIOTIKA
Semiotika ialah suatu metode analisis yang digunakan untuk menggali makna yang terdapat dalam sebuah tanda. Menurut Susanne Langer "menilai simbol atau tanda merupakan sesuatu yang penting, kehidupan binatang diperantarai melalui perasaan (feeling), tetapi perasaan manusia diperantarai oleh sejumlah konsep, simbol, dan bahasa". Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari cara untuk memberikan makna pada suatu tanda. Semiotika dapat diartikan juga sebagai konsep pengajaran pada manusia untuk memaknai tanda yang ada pada suatu objek tertentu.
Kata semiotika diturunkan dari bahasa Inggris, yaitu semiotics. Nama lain semiotika adalah semiology. Keduanya memiliki arti yang sama, yaitu sebagai ilmu tentang tanda. Baik semiotika atau semiology berasal dari bahasa Yunani, yaitu semeion, yang berarti tanda. Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda (Sobur, 2001).Â
Pengertian semiotika menurut beberapa ahli, yaitu :Â
Ferdinand de SaussureÂ
Menurut Ferdinand de Saussure, semiotika adalah studi tentang tanda-tanda dan cara mereka digunakan dalam bahasa untuk mengkomunikasikan makna. Saussure membedakan antara tanda-tanda itu sendiri (signifiers) dan makna yang mereka komunikasikan (signified). Saussure juga memperkenalkan konsep-konsep penting seperti sistem tanda dan arbitrariness, yang mengacu pada hubungan antara tanda dan makna yang bersifat konvensional.
Charles Sanders Peirce
Menurut Charles Sanders Peirce, semiotika adalah studi tentang tanda-tanda dan sistem tanda-tanda dalam konteks penggunaannya dalam pemikiran dan komunikasi. Peirce membedakan antara tiga jenis tanda: ikon, indeks, dan simbol, yang masing-masing memiliki hubungan yang berbeda antara tanda dan makna.
Roland Barthes
Menurut Roland Barthes, semiotika adalah studi tentang tanda-tanda dalam budaya dan cara mereka digunakan untuk mengkomunikasikan makna dalam kehidupan sehari-hari. Barthes menekankan pentingnya pemahaman tanda-tanda dalam budaya populer dan media, serta memperkenalkan konsep konotasi dan denotasi sebagai cara untuk menganalisis makna dalam tanda-tanda.
Umberto Eco
Menurut Umberto Eco, semiotika adalah studi tentang tanda-tanda dan sistem tanda dalam semua bentuk komunikasi, baik verbal maupun non-verbal. Eco menekankan pentingnya menganalisis konteks dan budaya di mana tanda-tanda digunakan, serta memperkenalkan konsep konotasi, denotasi, dan intertextuality sebagai cara untuk memahami makna dalam tanda-tanda.
JENIS - JENIS SEMIOTIKA
menurut Pateda (2001:29), terdapat sembilan macam semiotik yaitu sebagai berikut:
- Semiotik analitik
Yaitu semiotik yang menganalisis sistem tanda. Semiotik berobjekan tanda dan penganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat dikaitkan sebagai lambang, sedangkan makna adalah beban yang terdapat dalam lambang yang mengacu kepada objek tertentu.Â
- Semiotik deskriptif
Yaitu semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang. Misalnya, langit yang mendung menandakan bahwa hujan tidak lama lagi akan turun, dari dahulu hingga sekarang tetap saja seperti itu. Demikian pula jika ombak memutih di tengah laut, itu menandakan bahwa laut berombak besar. Namun, dengan majunya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, telah banyak tanda yang diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
- Semiotik faunal (Zoo Semiotik)
Yaitu semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan. Hewan biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara sesamanya, tetapi juga sering menghasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oleh manusia. Misalnya, seekor ayam betina yang berkotek-kotek menandakan ayam itu telah bertelur atau ada sesuatu yang ia takuti. Tanda-tanda yang dihasilkan oleh hewan seperti ini, menjadi perhatian orang yang bergerak dalam bidang semiotik faunal.
- Semiotik kultural
Yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalam kebudayaan tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagai makhluk sosial memiliki sistem budaya tertentu yang telah turun temurun dipertahankan dan dihormati. Budaya yang terdapat dalam masyarakat yang juga merupakan sistem itu, menggunakan tanda-tanda tertentu yang membedakannya dengan masyarakat yang lain.Â
- Semiotik naratif
Yaitu semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (Folklore). Telah diketahui bahwa mitos dan cerita lisan, ada diantaranya memiliki nilai kultural tinggi.Â
- Semiotik natural
Yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh alam. Air sungai keruh menandakan di hulu telah turun hujan, dan daun pohon-pohonan yang menguning lalu gugur. Alam yang tidak bersahabat dengan manusia, misalnya banjir atau tanah longsor, sebenarnya memberikan tanda kepada manusia bahwa manusia telah merusak alam.Â
- Semiotik normatif
Yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma-norma, misalnya rambu-rambu lalu lintas. Di ruang kereta api sering dijumpai tanda yang bermakna dilarang merokok.Â
- Semiotik sosial
Yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun lambang berwujud kata dalam satuan yang disebut kalimat. Dengan kata lain, semiotik sosial menelaah sistem tanda yang terdapat dalam bahasa.Â
- Semiotik struktural
Yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
KOMPONEN DASAR SEMIOTIKA
ada lima komponen yang dianggap sebagai dasar dari teori semiotika, yaitu:
Tanda (Sign)
Tanda merupakan komponen utama dalam semiotika. Tanda adalah suatu objek, kata, atau simbol yang digunakan untuk menggambarkan atau mewakili sesuatu yang lain.
Signifikasi (Signification)
Signifikasi merupakan proses memberikan makna pada tanda. Proses ini melibatkan relasi antara tanda dan makna yang dikomunikasikan oleh tanda tersebut.
Code (Kode)
Kode adalah aturan atau sistem yang digunakan untuk memilih dan menggabungkan tanda-tanda dalam suatu pesan. Kode bisa berupa bahasa, simbol, atau konvensi sosial yang digunakan untuk mengkomunikasikan makna.
Message (Pesan)
Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim melalui penggunaan tanda. Pesan ini bisa berupa informasi, gagasan, atau emosi.
Context (Konteks)
Konteks adalah situasi atau latar belakang di mana pesan tersebut disampaikan. Konteks bisa berupa lingkungan sosial, budaya, atau sejarah yang mempengaruhi makna tanda dalam suatu pesan.
Beberapa ahli mempunyai pandangan yang sedikit berbeda tentang komponen dasar semiotika,seperti Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Peirce menekankan pada hubungan antara signifier (bentuk fisik tanda) dan signified (makna tanda), sementara ahli lain seperti Roland Barthes dan Umberto Eco menekankan pada aspek-aspek sosial dan budaya dalam tanda-tanda. Namun, secara umum, kelima komponen di atas dapat dianggap sebagai dasar dari teori semiotika yang diterima secara umum.
Kajian semiotika membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi (Eco dan Hoed dalam Sobur, 2003).Â
- Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi, dan acuan (hal yang dibicarakan) serta memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu.Â
- Semiotika signifikasi tidak mempersoalkan adanya tujuan berkomunikasi. Yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya. Â
Nah.. setelah kita membaca dan memahami apa itu komunikasi dan apa itu semiotika, sekarang saya akan menjelaskan hubungan atau korelasi antara komunikasi dan juga semiotika.
HUBUNGAN KOMUNIKASI DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIKA
Pendekatan semiotika memandang komunikasi sebagai suatu sistem tanda yang digunakan untuk menyampaikan makna. Hal ini berbeda dengan pendekatan tradisional yang melihat komunikasi sebagai suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan. Dalam pendekatan semiotika, komunikasi dipandang sebagai suatu praktik sosial yang melibatkan penggunaan tanda-tanda untuk menyampaikan makna.
Berikut adalah beberapa langkah untuk memahami komunikasi dengan pendekatan semiotika:
- Identifikasi tanda-tanda yang digunakan dalam komunikasi, baik verbal maupun nonverbal. Contohnya adalah kata-kata, gambar, warna, atau gerakan tubuh. Setiap tanda memiliki makna yang terkait dengan konteks sosial, budaya, dan sejarah yang melingkupinya.
- Analisis makna dari tanda-tanda tersebut. Makna dari sebuah tanda tidak hanya tergantung pada tanda itu sendiri, tetapi juga pada konteks sosial, budaya, dan sejarah yang melingkupinya. Sebagai contoh, warna merah dapat memiliki makna yang berbeda di berbagai budaya. Di beberapa budaya, warna merah melambangkan keberuntungan, sedangkan di budaya lain, warna merah melambangkan bahaya.
- Memahami bagaimana tanda-tanda tersebut saling berhubungan dan membentuk suatu sistem tanda. Suatu sistem tanda dapat terdiri dari beberapa tanda yang saling berkaitan dan membentuk makna yang lebih kompleks. Sebagai contoh, dalam suatu iklan, gambar, kata-kata, dan warna dapat membentuk suatu sistem tanda yang mengkomunikasikan suatu pesan atau informasi kepada audiens.
- Menerapkan pengetahuan tentang sistem tanda dalam memahami pesan atau informasi yang disampaikan dalam komunikasi. Dengan memahami sistem tanda yang digunakan, kita dapat lebih mudah memahami pesan atau informasi yang disampaikan dalam komunikasi. Dalam konteks yang lebih luas, pemahaman tentang sistem tanda dapat membantu kita memahami bagaimana budaya dan masyarakat membangun makna dan pemahaman tentang dunia di sekitar kita.
Dengan menggunakan pendekatan semiotika, kita dapat memahami komunikasi dengan lebih dalam dan menyeluruh, serta mengidentifikasi makna yang terkandung dalam tanda-tanda yang digunakan dalam komunikasi. Pendekatan semiotika juga dapat membantu kita mengenali bagaimana sistem tanda digunakan dalam budaya dan masyarakat yang berbeda-beda, dan bagaimana sistem tanda tersebut membentuk pemahaman dan makna yang berbeda-beda dalam konteks yang berbeda-beda.
PUSTAKAÂ
http://repository.unpas.ac.id/11586/5/BAB%202.pdf
Morissan, Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,2013), 135.
http://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/2013/3/131510000129_BAB%20II.pdf
Mudjiyanto,B. & Nur, E. (2013) . Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi, 16(1), 73-82.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI