Siapa yang tak kenal dengan Virus yang satu ini, Virus HIV(Human Immunodeviciency Virus) yang menyebabkan penyakit AIDS(Auto Imun Devisiensy Syndrom). Sebuah penyakit yang memiliki tingkat infeksi yang sangat besar, sebuah penyakit yang membunuh manusia yang terjangkit virus ini secara pelan-pelan dalam jangka waktu yang lama, sebuah penyakit yang memberikan penyakit-penyakit lain untuk masuk ke tubuh kita, kalau di ibaratkan virus HIV adalah pintu gerbangnya berbagai macam penyakit yang akan masuk ke tubuh kita dengan mudah yang bisa berakibat komplikasi parah bagi penderitanya yang sampai sekarang belum ada obat yang efektif untuk membunuh virus HIV ini
Inilah virus yang di ciptakan oleh SANG PENCIPTA kita, virus yang memberikan pemahaman yang lebih untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan kepada kita, nikmat yang tak ternilai harganya. Kenapa kita harus mensyukuri apa yang telah di ciptakan dan diberikan kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Kita tahu virus ini memang sangat merugikan bagi kita semua, namun dibalik itu semua mungkin SANG PENCIPTA kita memiliki skenario lain yang indah di dalamnya. Kita tahu bahwa kita di wajibkan untuk menjalani dan menjauhi segala laranganNYA dan itu penulis yakin hal tersebut berlaku di AGAMA manapun.
Virus yang unik ini diciptakan oleh SANG PENCIPTA kita dengan mekanisme penularan yang tak biasa, yaitu penularan melalui hubungan seksual yang berganti-ganti terus, ditularkan melalui jarum suntik yang tak steril dan ini banyak digunakan oleh pecandu narkoba yang menggunakan jarum suntik yang sama dengan pecandu lainnya. Sekilas dari di atas, penularan virus ini ternyata melawati sebuah media yang diharamkan oleh ajaran agama, hub seksual sebelum menikah, dan narkoba yang diharamkan. Mungkin inilah dibalik skenario cantik dari SANG PENCIPTA kepada kita semua agar menghindari hal-hal yang dilarang oleh agama. Sebuah skenario yang apabila kita memahami apa yang telah diciptakan untuk kita akan semakin menambah kepercayaan kita bahwa agama diciptakan untuk kebaikan umat manusia.
Apa yang penulis katakan di atas baru luarnya saja dari segi agama, bagaimana dari segi sudut pandang biologi? Mempelajari virus HIV dari struktur sampai proses penyerangan di dalam tubuh kita akan semakin membawa kita semakin geleng-geleng kepala, bagaimana virus ini bekerja untuk menginfeksi diri kita, bagaimana virus ini menyerang hanya sel sangat amat spesifik sekali. Kita bahas satu persatu
Sruktur Virus
Virus HIV termasuk ke dalam virus yang memeliki tipe asam nukleat RNA(Ribonucleic acid) sebanyak dua RNA. RNA di virus HIV memiliki tipe single stranded negatif sense RNA. Diameter virus sendiri berdiameter 100nm(nanometer) yang dikelilingi oleh lipoprotein, dengan dikelilingi molekul glikoprotein(GP) dibagian luarnya yaitu GP120 dan GP 41.
DI bagian RNA nya terdapat genom yang mengkodekan berbagai molekul pentingsaat terjadi relikasi dan sintesis virus di dalam tubuh manusia. diantaranya
Gen gag (group antigen ): kode untuk protein p24, p7, p6, dan p17.
Gen pol (polimerase): kode untukenzim replikasi virus
reverse transcriptase: mensintesa DNA dengan menggunakan genom RNA sebagai template
intergrase yang mengintergratasikan DNA virus kepada DNA selular
protease yang membelah protein prekusor virus.
gen env : kode untuk protein gp160 yaitu protein prekusor yang dibelah membentuk glikoprotein gp120 dan gp41.
Coba dibayangkan sebentar, dengan ukuran diameter yang begitu kecil yang hanya bisa dilihat oleh mikroskop elektron si virus ini ternya masih memiliki bagian-bagian yang sangat banyak yang berarti tiap bagiaanya ukurannya yang pasti lebih kecil dari diameter dari tubuh virus ini. Sungguh luar biasa yang diciptakan oleh SANG PENCIPTA kita, ukuran yang super kecil dengan kompleksitas yang sangat rumit yang menunjang keberlangsungan dari si virus ini. Ibarat manusia yang menciptakan sebuah komputer yang semakin kecil berarti teknologi yang ditanamkan semakin canggih, apalagi si virus HIV ini yang ukurannya beratur ratus kali lebih kecil dari apa yang telah dibuah manusia.
Setelah mengetahui strukturnya kita akan semakin mensyukuri apa yang telah diciptakan oleh SANG PENCIPTA kita. Bagaimana tidak virus yang satu ini hanya menyerang satu jenis sel yang ada di tubuh kita yaitu sel T helper yang merupakan sel sistem kekebalan tubuh kita. Sel T-helper ini bisa di ibaratkan sebagai panglima tertinggi sistem pertahanan kita yang memberi perintah kepada komandan-komandan dan prajurit parjurit sistem kekebalan kita, apa yang terjadi jika panglima tertinggi sel T-helper ini diserang dan dilumuhkan terlebih dahulu oleh virus HIV, tentu saja akan mengakibatkan kekacauan pada imunitas kita, secara otomatis para prajurit akan sangat kesulitan menentukan target mana yang harus di hancurkan karena membahayakan tubuh kita. Jika sistem ini ini down maka secara otomatis kita akan menjadi orang yang sangat rawan di infeksi oleh virus virus yang lain. Ibarat komputer, sebuah virus yang mampu menyerang anti virus di komputer tersebut, dan apa yang akan terjadi jika antivrus di dalam komputer kita diserang, tebak sendiri.
Virus HIV setelah masuk ke dalam tubuh kita akan di kenali oleh Sel T limfosit karena virus HIV memiliki Glikoprotein 120(GP120) yang dikenali oleh reseptor(penerima sinyal) dari sel T limfosit yaitu reseptor C D4 yang digunakan untuk berikatan dengan virus HIV dan kemudian dihancurkan. Parahnya virus HIV ini dipersenjatai dengan suatu molekul Glikoprotein 21(GP21) yang sangat spesifik dengan molekul reseptor CCR5 pada permukaan sel T-helper. Ibarat kunci dan gembok, GP21 memiliki kecocokan dengan CCR5 yang membukakan jalan supaya membran/permukaan luar dari virus HIV berfusi/bergabung dengan membran sel T-Helper.
Setelah berfusi dengan membran sel T-helper maka bagian dalam virus akan dengan udah masuk ke dalam sel T-helper ini dan segera melakukan penyerangan terhadap sel T-helper ini dari dalam. Mari kita merenung sebentar, sebuah virus yang pada mulanya tidak pernah bertemu dengan sel T-helper tiba-tiba memiliki molekul spesifik yang sama dengan sel T-helper pada tubuh manusia yang memiliki kecocokan sehingga dengan mudah masuk ke sel T-helper. Hal ini sangatlah luar biasa sekali dan diluar pikiran kita bagaiman virus HIV ini tiba tiba memiliki kecocokan dengan salah satu sel ditubuh kita, yang pasti, kedua nya baik virus HIV dan sel T-helper ini di produksi oleh pabrik yang sama karena memiliki kemiripan. Ibarat didunia komputer, jika sebuah aplikasi photoshop hanya bisa di instal di sistem operasi windows, dan tidak bisa di instal di sitem operasi linux, yang pasti kecocokan dan ketidakcocokan ini pasti dipengaruhi oleh siapa yang memproduksinya. Dari sini kita tahu bahwa kedua nya baik HIV dan sel-Tlimfosit diciptakan oleh SANG PENCIPTA kita untuk merenungi dan bersyukur terhadap apa yang tela diciptkanNYA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H