Meskipun kafein memiliki sifat diuretik, sebuah studi yang dipublikasikan oleh Nutrition Reviews pada tahun 2016 menekankan bahwa mengonsumsi kopi dalam batas norma tidak akan mengubah status hidrasi secara signifikan.
Penelitian ini menyoroti bahwa efek diuretik kafein umumnya terjadi pada dosis tinggi, sementara konsumsi kopi dalam jumlah yang moderat tidak akan mencapai tingkat yang menyebabkan kehilangan cairan yang substansial.
Studi ini mendukung pandangan bahwa kopi dapat dianggap sebagai sumber cairan yang bahkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap asupan cairan harian.
Oleh karena itu, menyimpulkan bahwa kopi menyebabkan dehidrasi mungkin terlalu bersifat menyederhanakan. Kopi yang dikonsumsi dengan bijak dapat diinterapkan ke dalam pola hidup yang lebih sehat.
Toleransi tubuh terhadap kafein
Faktor yang memengaruhi toleransi tubuh terhadap kafein menjadi kunci dalam merinci dampak kafein pada status hidrasi. Respons tiap orang terhadap efek diuretik kafein dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, seperti kebiasaan konsumsi kafein sehari-hari dan sensitivitas individu terhadap kafein.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Human Psychopharmacology pada tahun 2016 menunjukkan bahwa toleransi terhadap kafein dapat berkembang seiring waktu. Dengan kata lain, tubuh dapat menjadi kurang responsif terhadap efek diuretik kafein pada mereka yang mengonsumsi kafein secara teratur.
Mengingat keragaman dalam toleransi kafein, penting bagi tiap orang untuk menyadari bagaimana tubuh mereka merespons. Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil setelah mengonsumsi kopi, sementara yang lain mungkin tidak merasakan efek yang sama.
Oleh karena itu, memahami dan mengakui bahwa respon tubuh terhadap kafein bersifat berbeda pada tiap orang dapat membantu membentuk perspektif yang lebih akurat terkait dengan hubungan antara kopi dan status hidrasi.
Kompensasi cairan dari makanan dan minuman lainÂ
Saat menjaga keseimbangan cairan tubuh, penting untuk melihat kopi sebagai salah satu dari beberapa faktor yang berkontribusi terhadap asupan cairan harian.