Mohon tunggu...
Yoga Differ
Yoga Differ Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Sarjana Hukum

Menulis karya Ilmiah, Novel, dan Mengkeritik Kebijakan Pemerintah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Overdosis Moralitas atas Kekuasaan

3 Oktober 2024   22:12 Diperbarui: 3 Oktober 2024   22:57 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Wisata.com.id

Prakata

Penerbitan ini tentunya berangkat dari kondisi sosial Masyarakat yang selalu memonopoli moralitas untuk mendapatkan kekuasaan. Saya tahu bahwa kekuatan moralitas selalu di jadikan dalil utama demi mencapai kekuasan untuk memuaskan nafsu demi kepentingan individu maupun kelompok yang di anggap suci, tetapi di balik itu, kita tidak sadar bahwa kehidupan yang serumit ini selalu di perani oleh orang-orang demagog. 

Apakah sebatas itu kegunaan moralitas yang selalu di cerna manusia untuk menata kehidupan sehingga banyak individu skeptis dengan fenomena semacam ini.  

Tentunya pendekatan penulisan ini tidak secara berurutan dan sistematis, akan tetapi saya berusaha dengan sebaik mungkin untuk kita jadikan bahan refleksi dalam menata langkah kehidupan yang sedimikan rumit. Para pembaca yang Budiman. 

Penulisan ini berangkat dari fenomena erah modern yang di dominasi teknologi sehingga manusia memandang kehidupan yang dulunya moralitas selalu menjadi premis utama kemudian di gantikan dengan jiwa kapitalistik. Tentu dengan hal tersebut kita harus lebih jelih untuk mengahadapi transisi ini, jangan sampai kita terjebak di erah Post Truth.

Moralitas Politik

Politik adalah sekumpulan sendi-sendi untuk menentukan suatu kebijakan sekaligus memeliara keadilan. Secara teori politik adalah jalan menujuh kebahagiaan dalam suatu negara menurut mazhab utilitarianisme. 

Dengan kata lain pilitik secara epistimologi adalah cabang untuk menata kehidupan yang mengutamakan kebaikan, akan tetapi sering kali politik mengadopsi konsep moralitas di jadikan dalil utama untuk mempertahan legitimasi kekuasan yang secara absolut. 

Apakah ini sudah di anggap biasa dalam bernegara untuk menentukan arah Masyarakat yang berkeadilan. Tentu dengan bukti empiris konsep moralitas politik justru mengalami kemerosotan sekaligus memberikan kita virus dalam memeliara pikiran secara rasional karna dibatalkan dengan kepatuhan terhadap kekuasan yang di dominasi orang-orang damagog.

Saya sadar moralitas yang selama ini kita adopsi sejak di alam nomena menuju alam fenomena sudah sedemikan rupa di desain oleh dogmatis yang tidak memberikan ruangan kebebasan berpikir secara kritis sehingga dalam praktek kehidupan orang-orang terjebak dengan fanatik untuk mempertahankan keyakinan. Saya melihat kondisi seperti itu membuktikan bahwa kita belum dewasa dalam mengelolah pikiran untuk mewujudkan kebijaksanaan dalam tindakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun