Sekolah inklusif memberikan kesempatan kepada seluruh siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, untuk berkembang secara holistik. Namun keberhasilan pendidikan inklusif tidak hanya bergantung pada upaya sekolah tetapi juga upaya orang tua. Di tingkat sekolah dasar, peran orang tua dalam meningkatkan keterampilan sosial anak sangatlah penting.
Orang tua mempunyai pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Hal ini dapat membantu guru dan staf sekolah dengan memberikan wawasan tentang pola perilaku anak, kecenderungan sosial, dan kebutuhan khusus.
Selain itu, orang tua dapat mendukung perkembangan keterampilan sosial anak di rumah dengan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan anggota keluarga, tetangga, dan teman sebaya. Melalui aktivitas sehari-hari dan permainan, anak-anak belajar untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan memahami norma-norma sosial.
Keterlibatan orang tua juga terlihat dalam partisipasi mereka dalam kegiatan sekolah. Dengan menjadi relawan dalam acara-acara sekolah, orang tua membantu memperluas jaringan sosial anak-anak dan memperkuat keterampilan sosial mereka melalui interaksi yang beragam.
Kolaborasi antara rumah dan sekolah juga merupakan faktor kunci dalam mendukung perkembangan keterampilan sosial anak-anak. Komunikasi terbuka antara guru dan orang tua memungkinkan identifikasi tantangan yang dihadapi anak dan merancang strategi bersama untuk mengatasinya.
Meskipun tantangan mungkin timbul, melalui keterlibatan orang tua, guru, staf sekolah, dan masyarakat, anak berkebutuhan khusus dapat mengatasi hambatan sosial  dan  menjadi individu yang percaya diri dan mandiri dalam interaksi sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H