Transportasi Udara merupakan sarana perjalanan yang paling mudah dan nyaman di Indonesia. Layanan udara tersedia untuk semua ibu kota kabupaten provinsi dan daerah terpencil lainnya yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Indonesia. Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, beroperasi di rute internasional dan domestik. Garuda Indonesia telah melayani 34 ibukota provinsi.
Industri transportasi udara dan pariwisata saling melengkapi. Pariwisata bergantung pada transportasi untuk mendatangkan pengunjung, sedangkan industri transportasi bergantung pada pariwisata untuk membangkitkan permintaan akan layanannya. Pertumbuhan industri pariwisata secara langsung tercermin pada transportasi udara. Selama 30 tahun terakhir, jumlah wisatawan internasional meningkat lebih dari dua kali lipat. Perluasan pariwisata internasional memiliki dampak besar pada disiplin geografi transportasi.
Di Indonesia, transportasi udara juga memiliki peran yang signifikan dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia karena menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan keuntungan. Maskapai penerbangan, operator bandara, perusahaan di lapangan bandara seperti restoran dan ritel, produsen pesawat terbang, dan penyedia layanan navigasi udara mempekerjakan 190.000 orang di Indonesia pada tahun 2014. Selain itu, dengan membeli barang dan jasa dari pemasok lokal, sektor ini mendukung 530.000 pekerjaan lainnya. Sektor ini juga diperkirakan telah mendukung 140.000 pekerjaan lebih lanjut dengan membayar upah kepada karyawannya, yang sebagian atau seluruhnya digunakan untuk barang dan jasa konsumen.Â
Wisatawan asing yang datang melalui jalur udara ke Indonesia yang membelanjakan uangnya dalam perekonomian lokal, diperkirakan telah mendukung tambahan 1,7 juta pekerjaan pada tahun 2014. Industri transportasi udara diperkirakan telah mendukung kontribusi nilai tambah bruto sebesar US$ 0,4 miliar atau sekitar 5,9 triliun rupiah terhadap PDB di Indonesia pada tahun 2014. Pengeluaran wisatawan asing mendukung kontribusi nilai tambah bruto sebesar US$ 14 miliar terhadap PDB negara. Artinya, 2,7 persen PDB negara ditopang oleh sektor transportasi udara dan turis asing yang datang melalui udara di Indonesia
Industri transportasi udara dan pariwisata saling melengkapi. Pariwisata bergantung pada transportasi untuk mendatangkan pengunjung, sebaliknya industri transportasi bergantung pada pariwisata untuk membangkitkan permintaan akan layanannya. Peningkatan fasilitas telah mendorong pariwisata dan perluasan pariwisata telah mendorong transportasi. Untuk mengakses kawasan yang dituju, pariwisata akan menggunakan moda transportasi apapun. Transportasi udara memainkan peran dominan dalam pergerakan wisatawan regional.Â
Pariwisata membuat secara langsung atau tidak langsung, kontribusi besar bagi ekonomi global Negara. Pada tahun 2015, pariwisata menyumbang US$ 2,2 triliun terhadap produk domestik bruto dunia dan menyediakan lebih dari 108 juta pekerjaan secara global. Di Indonesia transportasi udara memiliki peran yang signifikan dalam memberikan kontribusi ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Maskapai penerbangan, operator bandara, perusahaan on-site bandara seperti restoran dan ritel, produsen pesawat terbang dan penyedia layanan navigasi udara mempekerjakan 190.000 orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H