Peserta KKM 34 UIN Malang sedang menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat dengan ikut serta dalam rutinan malam senin di rumah warga
Di Desa Pandansari Lor, tradisi tahlilan bukan sekadar rangkaian kata-kata doa, melainkan menjadi sebuah perayaan spiritual yang mendalam, di mana para ibu-ibu desa bersatu untuk menguatkan dan mendukung satu sama lain. Kegiatan tahlilan ini, yang dilaksanakan secara rutin, telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan keagamaan masyarakat setempat. Menariknya, para mahasiswa Kuliah Kerja Masyarakat (KKM) Universitas Islam Negeri (UIN) Malang juga turut andil dalam memperkaya makna dan keberlanjutan tradisi tahlilan di Desa Pandansari Lor.
Peserta KKM UIN Malang tidak hanya menghadiri acara tahlilan sebagai penonton, tetapi juga berperan aktif dalam menyelenggarakan kegiatan. Mereka menjadi fasilitator acara, membimbing ibu-ibu desa dalam membaca Yasin dan doa-doa, serta memberikan tausyiah yang memberikan inspirasi spiritual. Selain itu, para mahasiswa memberikan kontribusi nyata dengan menyediakan bantuan logistik, mendukung penyediaan tempat, dan menyediakan materi bacaan agar acara tahlilan dapat berjalan dengan lancar.
Keterlibatan mahasiswa KKM UIN Malang dalam tradisi tahlilan di Desa Pandansari Lor membawa angin segar bagi kehidupan keagamaan masyarakat. Ini bukan hanya tentang bacaan doa, melainkan juga sebuah momen berbagi pengetahuan, kearifan, dan pengalaman antara generasi muda dan ibu-ibu desa. Kolaborasi ini menciptakan atmosfer kebersamaan yang lebih dalam dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan pada kesejahteraan spiritual dan sosial di masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H