Mohon tunggu...
Yoga Ardyan Syach
Yoga Ardyan Syach Mohon Tunggu... Freelancer - Ekonomi Wilayah

Planologi UNEJ 2018

Selanjutnya

Tutup

Money

Utang Luar Negeri Memberikan Dampak Baik atau Buruk?

18 Mei 2020   18:09 Diperbarui: 18 Mei 2020   18:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini banyak negara berkembang yang sedang gancar-gencarnya melakukan pembangunan nasional, salah satunya Indonesia. Pembangunan yang dilakukan oleh banyak negara berkembang selalu terhambat dengan masalah pendanaan yang kurang mendanai pembangunan nasional tersebut. 

Anggaran yang digunakan guna pembangunan sangat terbatas jika harus mendanai seluruh pembangunan yang ada. Untuk mewujudkan pembangunan nasional pemerintah melakukan berbagai macam alternative pembiayaan salah satunya yaitu melalui utang luar negeri dengan harapan pendanaan dapat berjalan dengan lancar. Dari aspek materiil, utang luar negeri merupakan arus masuk modal dari luar ke dalam negeri yang dapat menambah modal yang ada di dalam negeri.

Utang atau dalam konteks ini utang negara berdasarkan Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 merupakan jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah pusat dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lain yang sah. 

Utang luar negeri juga merupakan suatu bentuk hubungan kerjasama antara negara kreditur dan debitur. Selain hubungan kerjasama, utang luar negeri juga termasuk sumber modal bagi Indonesia dalam melakukan pembangunan nasional. 

Utang luar negeri banyak dilakukan oleh negara-negara berkembang tak terkecuali Indonesia dalam mengatasi masalah pembiayaan dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional di Indonesia telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-empat. Pada alinea keempat telah dijelaskan bahwa pembangunan nasional diperuntukkan untuk rakyat. 

Utang luar negeri juga merupakan cara yang cukup efektif dalam menutupi defisit anggaran pemerintah dimana risiko kebangkrutan ekonomi yang ditimbulkan dari utang luar negeri relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan pencetakan uang (seignorage) yang dapat menimbulkan inflasi seperti yang telah terjadi pada masa orde baru.

Setiap kebijakan yang diambil pasti ada dampak yang ditimbulkan dari hasil kebijakan tersebut, seperti pada utang luar negeri. Dampak yang ditimbulkan dari utang luar negeri berupa dampak positif dan negative. Dampak positif maupun dampak negative yang ditimbulkan tergantung bagaimana pemerintah dalam mengelola peruntukan dana pinjaman tersebut. Jika pemerintah tidak dapat mengelola dana pinjaman luar negeri dengan baik maka dana tersebut dapat menghasilkan sebuah keuntungan bagi suatu negara tersebut. Dan sebaliknya jika dana pinjaman tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan kerugian dan masalah baru bagi negara tersebut.

            Kemajuan suatu negara identik dengan kemajuan ekonominya, dengan ekonomi yang maju menggambarkan bahwa negara tersebut mampu mengelola segala potensi yang ada di negaranya. Kemajuan suatu negara juga tidak lepas dengan perkembangan infrastrukturnya karena dengan infrastruktur yang baik maka segala sektor yang ada di negara maju akan dengan mudah terhubung satu sama lain. Salah satu negara maju yang sangat pesat perkembangan infrastrukturnya adalah Negara Singapura, memang bila melihat Negara Singapura yang memiliki luas wilayah sangat kecil bahkan lebih kecil dibandingkan dengan Pulau Bali namun hal itu tidak mengahalangi Singapura untuk menjadi salah satu negara maju di dunia. Singapura juga menduduki peringkat ke-3 dalam daftar negara terkaya di dunia versi ImmigrationDo.com. Melalui hal tersebut banyak negara-negara yang masih berkembang yang memiliki luasan wilayah yang sangat luas dan kekayaan alam yang melimpah merasa tidak mampu mengelola potensi wilayahnya salah satunya adalah Indonesia.

            Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berkembang. Melalui hal tersebut pemerintah Indonesia berinisiatif melakukan suatu usaha untuk menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran negara-negara maju di dunia yaitu salah satu upaya nya adalah dengan apa terjadi di era orde baru yang melakukan pembangunan besar- besaran dalam segala hal baik infrastruktur dan peningkatan SDM nya. Pemerintah Indonesia menilai bahwa dengan ditingkatkannya pembangunan maka juga akan berdampak terhadap peningkatan dalam segala hal baik ekonomi, sosial, dan budaya.

            Perkembangan Utang Luar Negeri Indonesia Pada saat ini perkembangan utang luar negeri Indonesia memang peningkatannya sangat signifikan daripada pemerintah sebelumnya. Untuk kuartal 1- 2019 utang luar negeri Indonesia mencapai Rp 5.581 Triliun menurut Bank Indonesia (BI) hal tersebut mengalami pertumbuhan dari kuartal IV-2018 sebesar 5,69%. Perkembangan utang luar negeri Indonesia menurut BI dipengaruhi oleh meningkatnya modal investor asing dan beberapa hal. Meningkatnya modal asing memiliki sisi positif yaitu terhadap peningkatan kepercayaan investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Perkembangan utang luar negeri Indonesia dinilai masih berada di posisi aman. Ini dilihat dari rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih di kisaran 36%. Masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara berkembang di ASEAN. hal tersebut dikatakan aman mengacu UU Keuangan Negara yang menetapkan batas rasio utang maksimal 60%.

            Untuk apa saja utang tersebut ? Seperti diketahui, pemerintah saat ini lagi gencar-gencar nya melakukan pembangunan otomatis memerlukan biaya yang sangat besar untuk membiayai program tersebut. Dilain sisi anggaran negara yang tidak hanya terfokuskan untuk pembangunan mengharuskan pemerintah mencari sumber pendanaan lain, yaitu pemerintah menggunakan utang luar negeri untuk membiayai pembangunan tersebut. Mengutip pembicaraan Wakil Presiden Yusuf Kalla yaitu "Negara mirip dengan perusahaan. Kalau ingin dikembangkan dengan optimal, butuh dana besar," dilansir dari Liputan6.com. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa utang luar negeri Indonesia saat ini digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur baik pendidikan, kesehatan, dan transportasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun