Mohon tunggu...
Yoga Adiwidya
Yoga Adiwidya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Saya mahasiswa hobi mancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perhitungan Location Quotien (LQ) dan Shift Share pada Sektor Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan di Kabupaten Hulu Sungai Utara

8 November 2024   00:18 Diperbarui: 8 November 2024   00:47 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komoditas Utama: Terlihat bahwa komoditas perkebunan utama di daerah HSU ini adalah: Karet;Kelapa;Kelapa Sawit

  • Perkembangan Produksi;

Karet: Total produksi menurun dari 415,3 ton pada 2018 menjadi 405,34 ton pada 2019. Penurunan terjadi di hampir semua kecamatan.

Kelapa: Total produksi sedikit menurun dari 644,65 ton pada 2018 menjadi 639,74 ton pada 2019. Beberapa kecamatan mengalami peningkatan produksi, sementara yang lain mengalami penurunan.

Kelapa Sawit: Produksi meningkat signifikan dari 9.525,51 ton pada 2018 menjadi 30.179,62 ton pada 2019. Peningkatan ini hanya terjadi di Kecamatan Banjang.

  • Analisis Shift-Share:

Analisis ini digunakan untuk melihat pertumbuhan dan daya saing sektor perkebunan di masing-masing kecamatan;

Karet: Sebagian besar kecamatan menunjukkan pertumbuhan yang lambat dan tidak dapat bersaing. Hanya Kecamatan Amuntai Utara dan Banjang yang menunjukkan daya saing positif.

Kelapa: Beberapa kecamatan seperti Amuntai Selatan, Amuntai Tengah, dan Sungai Tabukan menunjukkan daya saing positif. Namun secara keseluruhan, pertumbuhan masih tergolong lambat.

Kelapa Sawit: Hanya Kecamatan Banjang yang memiliki produksi kelapa sawit. Menunjukkan pertumbuhan yang cepat dan daya saing yang positif.

         Sektor perkebunan di Kabupaten Hulu Sungai Utara masih didominasi oleh komoditas tradisional seperti karet dan kelapa. Kelapa sawit menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan, namun masih terbatas di satu kecamatan. Diperlukan upaya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing komoditas karet dan kelapa di sebagian besar kecamatan.

  • SHIFT-SHARE PETERNAKAN

Berdasarkan hasil analisis, sektor peternakan di wilayah tersebut menunjukkan: Sebagian besar jenis ternak mengalami pertumbuhan lambat. Beberapa jenis ternak dan wilayah menunjukkan daya saing yang baik, sementara yang lain kurang bersaing. Terdapat variasi pertumbuhan antar kecamatan dan jenis ternak. Beberapa jenis ternak seperti ayam ras pedaging dan itik menunjukkan pertumbuhan positif di beberapa kecamatan. Sapi dan kerbau cenderung mengalami pertumbuhan lambat atau negatif di sebagian besar kecamatan

Potensi Pengembangan: Kecamatan-kecamatan dengan pertumbuhan positif dan daya saing yang baik untuk jenis ternak tertentu bisa menjadi fokus pengembangan. Jenis ternak yang menunjukkan pertumbuhan positif seperti ayam ras pedaging bisa menjadi prioritas dalam pengembangan sektor peternakan. Sektor peternakan di wilayah tersebut menunjukkan variasi pertumbuhan dan daya saing antar jenis ternak dan kecamatan. Diperlukan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan potensi dan mengatasi tantangan yang ada guna meningkatkan kontribusi sektor peternakan terhadap perekonomian daerah.

  • SHIFT-SHARE PERIKANAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun