- PENDAHULUAN
Sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan merupakan tulang punggung ekonomi di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan. Ketiga sektor ini bukan hanya berperan sebagai penyedia lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah. Potensi wilayah yang didukung oleh iklim dan kondisi geografis yang mendukung kegiatan agraris menjadikan sektor-sektor ini sebagai prioritas dalam pembangunan ekonomi daerah. Meski demikian, dalam menghadapi perubahan ekonomi yang dinamis, baik secara regional maupun nasional, penting untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi sektor-sektor yang memiliki keunggulan komparatif untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam mengenai kontribusi sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, analisis Location Quotient (LQ) dan Shift-Share menjadi alat yang efektif. Analisis LQ memungkinkan identifikasi sektor-sektor yang memiliki kekuatan khusus atau keunggulan dibandingkan dengan sektor lain, baik dalam lingkup regional maupun nasional. Dengan metode ini, daerah dapat mengetahui sektor-sektor mana yang unggul atau memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, sehingga dapat difokuskan dalam perencanaan ekonomi. Sementara itu, analisis Shift-Share digunakan untuk mengukur kontribusi pertumbuhan industri dan kemampuan daya saing daerah dengan mempertimbangkan perubahan struktural dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di luar wilayah.
Melalui pendekatan gabungan kedua metode tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pola pertumbuhan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Selain itu, hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi para pemangku kebijakan dalam menentukan prioritas dan arah pengembangan ekonomi yang efektif, sekaligus mendorong perencanaan pembangunan berbasis potensi lokal yang berkelanjutan. Dengan demikian, penelitian ini juga mendukung upaya penguatan ekonomi lokal dan berkontribusi terhadap pemerataan pembangunan ekonomi di tingkat nasional.
- METODE
Sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan di Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan pilar utama ekonomi daerah yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan dan lapangan kerja masyarakat. Namun, dalam menghadapi persaingan regional dan perubahan ekonomi yang dinamis, penting untuk mengidentifikasi sektor-sektor unggulan yang memiliki keunggulan komparatif. Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui sektor-sektor yang mendominasi ekonomi lokal dibandingkan wilayah lain, sedangkan analisis Shift-Share membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan dan daya saing sektor tersebut. Melalui pendekatan ini, penelitian bertujuan memberikan wawasan bagi pembuat kebijakan untuk menyusun strategi pengembangan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan, dengan fokus pada sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan yang potensial dalam menopang perekonomian daerah.
- HASIL DAN PEMBAHASAN
- LQ PERKEBUNAN
Deskripsi Data: Sheet "LQ_Perkebunan" mengandung data perkebunan untuk berbagai komoditas seperti karet, kelapa, kelapa sawit rakyat, sagu, purun, dan lainnya di setiap kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Data ini menunjukkan seberapa besar kontribusi masing-masing komoditas dalam sektor perkebunan di berbagai wilayah.
Pembahasan LQ: Location Quotient (LQ) untuk sektor perkebunan menunjukkan sejauh mana wilayah ini memiliki keunggulan relatif dalam produksi komoditas tertentu dibandingkan rata-rata wilayah lainnya. LQ > 1 menunjukkan bahwa kecamatan tersebut memiliki spesialisasi dalam komoditas tertentu, misalnya jika nilai LQ untuk kelapa sawit tinggi, kecamatan tersebut memiliki potensi unggulan di bidang kelapa sawit.
- LQ PETERNAKAN
Deskripsi Data: Pada sheet "LQ_Peternakan," data mencakup berbagai jenis ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras, dan itik. Setiap komoditas ini dianalisis dalam setiap kecamatan.
Pembahasan LQ: LQ pada sektor peternakan membantu mengidentifikasi kecamatan yang unggul dalam jenis ternak tertentu. Misalnya, kecamatan dengan LQ tinggi untuk ayam ras pedaging atau sapi dapat difokuskan sebagai pusat pengembangan ternak tersebut. Analisis ini penting untuk mendukung kebijakan pengembangan peternakan sesuai dengan potensi lokal.
- LQ PERIKANAN
Deskripsi Data: Sheet "LQ_Perikanan" menunjukkan data perikanan dengan klasifikasi area rawa dan sungai di setiap kecamatan. Data ini menampilkan kontribusi dari masing-masing jenis perikanan air tawar terhadap total produksi di sektor perikanan.
Pembahasan LQ: Dalam sektor perikanan, LQ digunakan untuk mengidentifikasi kecamatan dengan potensi perikanan yang tinggi, terutama pada sumber air seperti rawa dan sungai. Kecamatan dengan LQ > 1 untuk perikanan di rawa atau sungai memiliki keunggulan komparatif yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi perikanan air tawar, dengan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dan keberlanjutan.
- ANALISIS LQ
- SHIFT-SHARE PERKEBUNAN