Usia dua puluh lima, tiba dengan cepatnya,
Kehidupan seperti lautan, gelombangnya tinggi,
Impian yang mengambang, seperti awan putih,
Tapi kerasnya realitas, menggetarkan hati.
Di sini, kita berlari, mengejar cita-cita,
Tantangan dan pengorbanan, menjadi sahabat kita,
Kesalahan dan kegagalan, pelajaran berharga,
Usia dua puluh lima, membuat kita semakin kuat.
Pergulatan finansial, seperti badai malam,
Tapi kita berdiri teguh, menghadapinya dengan cahaya lilin,
Pencarian cinta, seperti bunga di padang gurun,
Usia dua puluh lima, mengajar kita arti pengertian.
Terlalu sering, kita terlalu keras pada diri sendiri,
Tapi di balik kelelahan, ada keindahan yang tersembunyi,
Usia dua puluh lima, panggung awal perjalanan,
Kita akan terbang tinggi, seiring waktu berlalu.
Jadi, hadapi kerasnya ini dengan hati yang kuat,
Usia dua puluh lima, saat kita bertemu takdir,
Tumbuh dan berkembang, menjadi yang kita inginkan,
Di dunia yang keras, kita tetap berjuang dan berharap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H