Mohon tunggu...
Yoga Fathur Rahman
Yoga Fathur Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Remote working -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Usia Dua Puluh Lima: Menyosong Hidup yang Keras

24 Agustus 2023   11:05 Diperbarui: 24 Agustus 2023   11:07 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Usia dua puluh lima, tiba dengan cepatnya,
Kehidupan seperti lautan, gelombangnya tinggi,
Impian yang mengambang, seperti awan putih,
Tapi kerasnya realitas, menggetarkan hati.

Di sini, kita berlari, mengejar cita-cita,
Tantangan dan pengorbanan, menjadi sahabat kita,
Kesalahan dan kegagalan, pelajaran berharga,
Usia dua puluh lima, membuat kita semakin kuat.

Pergulatan finansial, seperti badai malam,
Tapi kita berdiri teguh, menghadapinya dengan cahaya lilin,
Pencarian cinta, seperti bunga di padang gurun,
Usia dua puluh lima, mengajar kita arti pengertian.

Terlalu sering, kita terlalu keras pada diri sendiri,
Tapi di balik kelelahan, ada keindahan yang tersembunyi,
Usia dua puluh lima, panggung awal perjalanan,
Kita akan terbang tinggi, seiring waktu berlalu.

Jadi, hadapi kerasnya ini dengan hati yang kuat,
Usia dua puluh lima, saat kita bertemu takdir,
Tumbuh dan berkembang, menjadi yang kita inginkan,
Di dunia yang keras, kita tetap berjuang dan berharap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun