Obrolan menarik? Ketika malam berteman suara jangkrik. Kopi hitam masih mengebul, sudah dua kali dituang si Paul.Â
Tiba-tiba, si Erik bertanya? Ia memulai dengan kepolosannya yang tak tahu apa-apa. Entah dia ini bego rupanya atau memang tidak tahu cerita.Â
Dimulai dari istilah kepala daerah yang gemar ronda? "Lah kok bisa? Gimana besok dia kerja kalau harus keliling terus." Tak ada satupun yang menjawab. Karena tak pernah melihat aktifitas kesehariannya.Â
"Dipikir ekonomi bisa tercipta ketika malam di jaga, dan siang untuk istirahat. Kan bisa diserahkan ke bayan tugas beginian, tidak perlu dia teriak-teriak di setiap daerah." Tambahnya.
"Benar juga," angguk Paul yang meletakan air panas usai menyeduh kopi kedua kalinya.
Lantas, dari bakaran api ada yang nyeletuk sambil meletup, "lalu bagaimana dengan kepala daerah yang hobinya bangun dengan uang hutang. Wilayah terus dibangun. Tapi hutang terus menumpuk. Dia bangun jalan apa bangun pencitraan." Agus tak mau kalah.
"Berisik kalian semua. Seperti dapat uang saja dari mereka. Dapat uang pun recehan. Tapi mendinglah jadi kepala daerah. Katanya enak, bisa tidur dengan siapa saja." Semua jadi mikir. Lantas siapa yang harus dipilih. Semua seperti meragukan untuk dipertarungkan.
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Tak lagi membangun jalan malam-malam apalagi ronda, lebih baik memilih tidur dengan bini, dari pada bini dikerukupin pemimpinnya. Ha Ha Ha. (Humor malam)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H