Pemikiran ini juga dapat dikatakan sebagai kritik atas cara berpikir barat yang lebih menekankan bahasa lisan dan melemahkan bahasa tulisan (Fonosentrisme) dan menghapus dimensi material bahasa (Logosentrisme). Menurut Derrida meskipun orang belum mengucapkan kata-kata, namun tulisan sudah siap untuk dicurahkan. Menulis adalah pengelompokan kata-kata yang sifatnya mekanis menurut tata bahasa dan sturktur kata-katanya. Dan bagaimana dengan maknanya?Â
Bagi Derrida makna tulisan itu seakan-akan keluar dari tulisan itu sendiri. Namun, untuk dapat memahaminya diperlukan suatu teori untuk membaca, sehingga pemahaman seseorang pada akhirnya dapat diukur dengan bagaimana ia membaca teks. Dan bagi Derrida lebih mengarahkan dirinya pada interpretasi teks tertulis yang digunakan untuk dibaca sebagai teks, karena sebagaimana telah diuraikan bahwa teks tertulis merupakan mengikuti secara ketat aturan-aturan dan gaya bahasanya.
Referensi
Bertens, Â K. Filsafat Barat Kontemporer Perancis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Hardiman. F. Budi. Seni Memahami. Yogyakarta: Kanisius, 2018.
Kaelan. Filsafat Bahasa: Semiotika dan Hermeneutika. Yogyakarta: Paradigma, 2009.
Sumaryono, Â E. Hermeneutika sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 2003.