Mohon tunggu...
Yoen Aulina Casym
Yoen Aulina Casym Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Manajemen Rumah Sakit

Dokter, Magister Administrasi Rumah Sakit lulusan FKM UI, Konsultan Manajemen Rumah Sakit, menyukai dunia kepenulisan karena hobby.\r\n\r\n"aku bukan penulis, aku hanya seorang yang suka menyusun kata ke dalam baris"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Di Malang, Kolong Jembatan Layang pun Enak Dipandang

20 Juni 2018   21:29 Diperbarui: 21 Juni 2018   09:10 2223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warna-warni kota Malang sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu, kalau enggak salah kira-kira sejak 2 tahun yang lalu. Perkampungan yang terdapat di sepanjang kali yang merupakan Daerah Aliran Sungai Brantas ini menjadi tak lagi nampak kumuh seperti perkampungan di pinggiran kali pada umumnya. 

Rumah-rumah di sana didandani dengan sapuan cat warna-warni sehingga menjadi pesona tersendiri yang mampu memikat banyak orang untuk berkunjung kesana dan kini Kampung Jodipan menjadi salah satu objek wisata. 

Rasanya, enggak perlu ditanya apa istimewanya kampung itu hingga bisa menjadi salah satu objek wisata yang cukup ngehits di Kota Malang, sebab minat orang terhadap destinasi wisata tidak selalu sama antara orang yang satu dengan yang lainnya, buktinya sampai saat ini masih banyak orang yang berkunjung ke sana.

Bahkan aku sendiri sampai mengulang kunjungan ke perkampungan yang penuh warna, aku masih selalu kagum pada ide kreatif para pemrakarsa yang membuat kampung ini enak dipandang dan kagum juga pada warga yang ikut terlibat menjaga agar rumah mereka tetap berseri dan menggoda. 

Kota Malang menjadi semakin meriah dengan munculnya kampung - kampung warna lainnya, ada Kampung Biru dan kampung Putih. 

Sejak tahun 2007, semenjak anakku tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Brawijaya, Malang menjadi rumah kedua bagi kami. Hampir 10 tahun lebih aku bolak-balik ke kota ini, mengikuti pertumbuhan kota yang semakin lama semakin memikat. 

Malang sepertinya menjadi kota yang senang dan senantiasa bersolek mempercantik diri, menggoda siapa saja untuk mengunjunginya. Kreativitas menjadi salah satu sumber daya yang mampu membuat Malang semakin asyik untuk dinikmati buktinya sekarang kolong jembatan layang (fly over) pun enak dipandang. 

Meskipun sebenarnya fly over ini sudah dipercantik pada akhir tahun 2017 yang lalu, tapi aku baru tahu tiga hari yang lalu, saat itu aku berdua dengan anakku sedang melakukan perjalanan menuju Surabaya. 

Karena masih dalam suasana lebaran dan liburan, kemacetan menjadi hal yang biasa kita temukan. Namun begitu, tetap saja kami mencari jalan yang macetnya tidak terlalu parah. 

Dari kejauhan sudah terlihat deretan mobil yang cukup panjang yang sepertinya tidak bergerak (atau bergerak sangat perlahan) di Jalan layang Arjosari, karena itu kami memutuskan untuk tidak melewati jalan itu, jadilah kami mengambil jalur kiri disisi jembatan layang. 

Jalan itu bukannya tidak macet, macet juga sih tapi tidak separah yang jalan yang di atas. Saat itu, ada sesuatu yang membuat kami berdecak kagum, wow... kolong jembatannya mempesona. 

Kalaupun harus bermacet-macetan disitu, rasanya enggak akan bikin gerah, tapi sayangnya aku enggak bisa berhenti dulu untuk menikmati objek yang sangat menarik tersebut karena perjalanan ke Surabaya masih panjang.

Siang tadi, aku dan anakku sengaja berwisata kesana, Menikmati bermacam lukisan yang merupakan karya mural pilihan dalam Ngalam Mural Festival bertema "Historical Journey of Malang Culture " yang diselenggarakan pada September 2017 lalu. Wisata murah tapi yang dinikmati sesuatu yang mewah

Mulanya aku khawatir takut disana nggak bisa parkir, aku berniat menikmati lukisan itu bukan sambil lalu dan hanya dari dalam mobil. Oleh karenanya untuk mengantisipasi apa yang aku khawatirkan, aku bahkan sudah berencana untuk minta didrop saja, lalu aku akan berjalan kaki, setelah puas menikmati sejumlah lukisan di dinding, baru nanti minta dijemput. 

Untungnya kekhawatiran itu tidak terjadi, ternyata ada area diantara pilar dengan pilar yang cukup untuk parkir mobil. Ketika aku datang ada beberapa mobil yang sudah lebih dulu parkir disitu. 

Terus terang, aku enggak tahu apakah memang diperbolehkan parkir disana, tapi berhubung tidak terlihat adanya rambu tanda dilarang parkir, makanya aku ikut-ikutan parkir disitu. (ini mungkin perlu dipikirkan, karena bisa jadi tempat ini pun akan ngehits seperti Kampung warna-warni Jodipan sehingga perlu tempat parkir khusus).

Berjalan di bagian bahwa jembatan layang Arjosari seperti berjalan di ruang pameran lukisan, dari satu pilar menuju pilar berikutnya perlu waktu yang lama. Setiap pilar layak untuk dinikmati berlama-lama. 

Kolong jembatan layang ini memang benar-benar enak dipandang, bagian ini menjadi cantik karena sapuan cat aneka warna. Tulang-tulang badan jalan yang berjumlah lima dicat dengan warna yang berbeda. Bahunya sewarna, biru. 

Kalau mata diarahkan memandang jauh ke akhir jalan layang, warna warni itu memberi kesan rapi. Pilar-pilarnya menjadi media yang digunakan oleh para seniman mural untuk mengekspresikan kreasi lukisannya dengan tema khas Malangan, batik dan topeng. 

Lokasi: Kolong Flyover Arjosari, Malang| Dokumentasi pribadi
Lokasi: Kolong Flyover Arjosari, Malang| Dokumentasi pribadi
Tempat ini memang mempesona, kalau anak zaman now bilang, instagramable bingit.

Sebenarnya aku berniat untuk menyusuri kolong jembatan layang itu dari ujung ke ujung, tapi karena kami kesananya pas matahari tengah terik, enggak mampulah aku berjalan cukup jauh begitu, akibatnya aku cuma bisa menikmati sebagian saja. Lain kali kalau ke Malang, ke tempat ini perlu diulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun