Mohon tunggu...
Yoel Sihombing
Yoel Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa - A Student

Hello, thanks for reading.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Berubah Itu Menyakitkan Namun Baik Untuk Kita

21 Agustus 2021   13:21 Diperbarui: 22 Agustus 2021   14:36 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Man Sculpturing Himself - Sumber: mymodernmet.com

Segala sesuatu di muka bumi ini PASTI mengalami perubahan dan tidak ada yang tetap. Perubahan sebenarnya sudah dialami manusia sejak dalam kandungan, baik itu perubahan fisik (tinggi badan, bentuk/berat badan, besar), dan perubahan psikis (kedewasaan, kecerdasan, pengetahuan, keterampilan).

Perubahan yang dimaksud di sini tentu saja adalah perubahan ke arah yang lebih baik, bukan ke arah yang buruk. Untuk memulai sesuatu yang baru, sesuatu yang lama harus berakhir, dan kebanyakan dari kita mengalami kesulitan melepaskan sesuatu yang kita hargai, bahkan jika kita menginginkan sesuatu yang baru dan baik bagi kita. Contohnya seseorang yang ingin menurunkan berat badan, maka harus meninggalkan kebiasaan makan banyaknya meskipun sulit.

Perubahan itu sulit karena otak kita terhubung untuk melakukan hal yang sama berulang-ulang, terlepas dari apakah aktivitas itu baik atau buruk. Semua orang tahu betapa sulitnya menjalani perubahan, tetapi konsekuensi positifnya sungguh luar biasa - (Amber Rose, 2017).

Mengubah perilaku atau kebiasaan tergantung pada perubahan emosi orang tentang situasinya. Seseorang harus secara psikologis dan emosional melepaskan yang lama sebelum mereka dapat merangkul yang baru.

Perubahan juga berarti bahwa orang harus melepaskan rutinitas mereka yang stabil/konstan, namun kebanyakan orang memiliki ketakutan akan hal yang tidak diketahui dan lebih nyaman berurusan dengan apa yang telah ia biasa lakukan.

Dalam proses perubahan, akan terjadi proses tarik-menarik antara keinginan kuat untuk berkembang dan rasa takut karena harus meninggalkan rasa nyaman yang selama ini dinikmati yaitu ZONA NYAMAN.

Tetap aman dan nyaman namun tidak berkembang, atau terus berubah dan berkembang walau harus sering mengalami sakit? 

Menjadi tua sudah pasti, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.

Lalu bagaimana caranya untuk berubah? 

Menurut Richard L. Daft dalam bukunya yang berjudul The Leadership Experience, berikut adalah 5 elemen kunci yang dapat dilakukan untuk mengubah pemikiran atau perilaku seseorang:

1. Memiliki Daya Tarik Emosional Yang Positif

Daya tarik emosional positif adalah sesuatu yang membangkitkan harapan dan impian seseorang tentang masa depan, dan tentang kemungkinan apa yang bisa terjadi, daripada berfokus pada mencoba "memperbaiki" kelemahan atau kekurangan kita.

Misalnya studi oleh Dr. Dean Ornish yang menunjukkan bahwa ketika seseorang merasa yakin bahwa mereka dapat lebih menikmati hidup, maka mereka lebih mungkin untuk membuat perubahan signifikan dalam gaya hidup mereka dan bertahan dengan perubahan dalam jangka panjang. Dr. Ornish mulai menginspirasi orang dengan visi yang jelas tentang "kegembiraan hidup."

Hal ini membuktikan bahwa seseorang akan belajar dan berubah karena mereka ingin, bukan karena harus. Ini berarti mereka membutuhkan visi yang menginspirasi tentang apa yang akan terjadi di masa depan.

2. Memiliki Sistem Pendukung

Memiliki sistem pendukung artinya memiliki seseorang yang dapat membantu kita berubah, dengan memberikan kita harapan, motivasi, dan membuat kita percaya bahwa kita memiliki kekuatan untuk berubah. Sistem pendukung kita bisa saja orang-orang terdekat, pemimpin, mentor, atau bahkan komunitas yang dapat membantu kita belajar dan mempraktikan keterampilan dan kebiasaan baru yang diperlukan untuk berubah.

3. Lakukan Pengulangan

Seseorang memerlukan kesempatan untuk bereksperimen dan mempraktikkan keterampilan dan kebiasaan baru berulang-ulang sampai pola perilaku baru menjadi otomatis atau menjadi sebuah kebiasaan (habit).

Contoh nya salah satu rumah sakit di Amerika Serikat, bernama Cedars-Sinai, seorang ahli epidemiologi menggunakan eksperimen yang menunjukkan kepada dokter bahwa tangan mereka dipenuhi sekumpulan bakteri berbahaya. Dengan menampilkan salah satu gambar paling kotor sebagai wallpaper di jaringan komputer rumah sakit, semua staf terus diingatkan akan pentingnya sering mencuci tangan. Dengan latihan berulang, kepatuhan kebersihan tangan akhirnya melonjak hingga hampir 100 persen dan tetap di sana.

4. Melibatkan orang lebih awal

Ketika orang-orang terlibat dalam membantu merancang perubahan, mereka akan lebih berkomitmen untuk itu. Meskipun pendekatan ini memakan waktu, namun itu terbayar dengan memberi orang rasa kontrol atas aktivitas perubahan. Mereka datang untuk memahami perubahan dengan lebih baik dan menjadi berkomitmen untuk pelaksanaan yang sukses.

5. Melakukan after-action review atau tinjauan setelah tindakan

Mekanisme yang sangat baik untuk evaluasi dan umpan balik tentang perubahan adalah tinjauan setelah tindakan. Tinjauan setelah tindakan adalah sesi cepat di mana para seseorang meninjau hasil kegiatan perubahan untuk melihat apa yang berhasil, apa yang tidak, dan apa yang dapat dipelajari darinya.

Konsep after-action review berasal dari Angkatan Darat Amerika Serikat. Setelah setiap aktivitas yang dapat diidentifikasi, baik dalam operasi lapangan atau simulasi pelatihan, maka orang membutuhkan waktu 15 menit untuk mengajukan empat pertanyaan sederhana:

Apa yang seharusnya terjadi?

Apa yang sebenarnya terjadi?

Apa yang menyebabkan perbedaan tersebut?

Apa yang bisa kita pelajari?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun