Memperoleh dan menggunakan kekuasaan sebagian besar merupakan proses politik.
Politik melibatkan kegiatan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menggunakan kekuasaan dan sumber daya lainnya untuk memperoleh hasil masa depan yang diinginkan ketika ada ketidakpastian atau ketidaksepakatan tentang pilihan.
Para pemimpin yang terampil secara politik berusaha untuk memahami sudut pandang, kebutuhan, keinginan, dan tujuan orang lain, dan menggunakan pemahaman mereka untuk mempengaruhi orang agar bertindak sesuai cara yang dapat membantu pemimpin mencapai tujuannya untuk tim atau organisasi.
Meskipun beberapa orang memiliki pandangan negatif tentang politik, namun ternyata penggunaan yang tepat dan benar dari perilaku politik dapat melayani tujuan organisasi, sebab politik adalah proses alami untuk menyelesaikan perbedaan di antara kelompok kepentingan organisasi.
Perilaku politik dapat menjadi kekuatan positif atau negatif dalam sebuah organisasi, tergantung di tangan siapa kekuasaan itu berada. Ketidakpastian dan konflik adalah wajar dalam organisasi, dan politik merupakan salah satu mekanisme untuk mencapai hal-hal yang tidak dapat ditangani hanya melalui kebijakan formal.
Menurut Richard L. Daft di dalam bukunya yang berjudul The Leadership Experience, Ada 6 taktik/prinsip politik yang dapat digunakan oleh pemimpin. Ke-6 taktik ini merupakan cara yang etis dan benar bertujuan untuk menegaskan pengaruh seorang pemimpin kepada bawahannya atau orang-orang di sekitarnya.
1. Appeal to A Higher Purpose (daya tarik untuk visi atau tujuan yang lebih tinggi)
2. Use Rational Persuasion (gunakan persuasi rasional)
3. Help People Like You (bantu orang untuk menyukai Anda)
4. Rely on The Rule of Reciprocity (mengandalkan aturan timbal balik)
5. Develop Allies (mengembangkan sekutu)
6. Ask For What You Want (meminta apa yang Anda inginkan)
1. Appeal to A Higher Purpose (daya tarik untuk visi atau tujuan yang lebih tinggi)
Salah satu cara politik efektif untuk menegaskan pengaruh yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin adalah dengan menekankan visi atau tujuan yang lebih tinggi.
Pemimpin dapat memberikan bawahannya sebuah makna dalam pekerjaan-nya, hal tesebut dapat membantu mereka melihat bahwa pekerjaan yang dilakukan adalah berharga dan mulia.
Contoh nya adalah seorang presiden dari perusahaan Spectrum Health Hospital Group yang bernanama Matt Van Vranken yang ingin memotivasi 10.000 perawat kesehatan-nya yang terlalu banyak bekerja sehingga stress.
Matt Van Vranken lalu mengumpulkan semua perawatnya untuk mendengarkan beberapa mantan pasien yang telah sembuh untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan bagaimana tindakan masing-masing perawat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Secara tidak langsung para mantan pasien ini berterima kasih kepada para perawat dan menyatakan bahwa pekerjaan mereka adalah pekerjaan mulia yang menyelamatkan banyak jiwa. Hal ini tentu akan memotivasi kembali para perawat tersebut.
2. Use Rational Persuasion (gunakan persuasi rasional)
Persuasi atau ajakan rasional berarti menggunakan fakta, data, dan argumen logis untuk meyakinkan orang lain bahwa ide atau permintaan yang diajukan adalah cara terbaik untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini dapat efektif karena kebanyakan orang percaya pada fakta dan analisis.
Persuasi rasional paling efektif ketika seorang pemimpin memiliki pengetahuan teknis dan keahlian yang terkait dengan masalah yang dihadapi.
3. Help People Like You (bantu orang untuk menyukai Anda)
Kita semua tahu bahwa lebih mudah untuk mengatakan ya kepada seseorang yang kita sukai daripada kepada seseorang yang tidak kita sukai.
Ketika seorang pemimpin mendengarkan, ia menunjukkan kepedulian terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang lain, menunjukkan rasa hormat, dan memperlakukan orang dengan adil, dengan demikian bawahan cenderung ingin membantu dan mendukung pemimpin dengan melakukan apa yang dia minta.
Selain itu, kebanyakan orang akan menyukai seorang pemimpin yang membuat mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Pemimpin seharusnya tidak pernah meremehkan pentingnya pujian.
4. Rely on The Rule of Reciprocity (mengandalkan aturan timbal balik)
Cara ini dapat dilakukan dengan membagikan apa yang seorang pemimpin miliki, sebab ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang merasa berkewajiban untuk memberi sesuatu sebagai imbalan atas bantuan yang dilakukan orang lain kepada mereka.
Contohnya adalah dengan memberi sumbangan atau bantuan kepada yang membutuhkan, melakukan kegiatan voluntir, dan lain-lain.
Banyak pemimpin yang melakukan kebaikan untuk orang lain sebenarnya mengharapkan orang lain untuk melakukan kebaikan kepada mereka sebagai balasannya. Hal ini disebut dengan "Hukum timbal balik yang tidak tertulis"
Beberapa peneliti berpendapat bahwa konsep timbal balik adalah dasar dari semua taktik pengaruh lainnya. Misalnya, persuasi atau ajakan rasional berhasil karena orang lain melihat manfaat dan keuntungan dari mengikuti rencana Anda.
5. Develop Allies (mengembangkan sekutu)
Salah satu taktik politik yang penting dalam menegaskan pengaruh seorang pemimpin adalah dengan mengembangkan jaringan sekutu, yaitu orang-orang yang dapat membantu pemimpin mencapai tujuannya. Pemimpin dapat mempengaruhi orang lain dengan meluangkan waktu untuk berbicara dengan pengikut atau pemimpin lain di luar pertemuan formal untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran mereka, serta untuk menjelaskan masalah dan menjelaskan sudut pandang pemimpin.
Seorang pemimpin dapat memperluas jaringan sekutunya dengan menjangkau untuk menjalin kontak dengan orang-orang tambahan. Beberapa pemimpin memperluas jaringan mereka melalui proses perekrutan, transfer, dan promosi.
6. Ask For What You Want (meminta apa yang Anda inginkan)
Teknik lain yang dapat digunakan untuk memengaruhi orang, yaitu memperjelas apa yang Anda inginkan dan memintanya secara terbuka. Pemimpin harus bersedia untuk kadang-kadang berdebat dengan kuat untuk membujuk orang lain ke sudut pandang nya.
Jika pemimpin tidak mau bertanya dan membujuk, mereka jarang mendapatkan hasil yang diinginkan. Aktivitas politik hanya efektif ketika visi, tujuan, dan perubahan yang diinginkan pemimpin dibuat secara eksplisit sehingga organisasi dapat merespons.
Pemimpin dapat menggunakan keberanian mereka untuk bersikap tegas, mengatakan apa yang mereka yakini untuk membujuk orang lain. Selain itu, pemimpin dapat menggunakan teknik persuasi seperti mendengarkan, membangun tujuan berdasarkan kesamaan, dan menarik emosi orang.
Jadi, ke-6 taktik polik di atas adalah hal yang perlu dilakukan untuk menegaskan pengaruh seorang pemimpin. Banyak pemimpin menghancurkan karirnya karena melupakan pendekatan politik. Mereka memilih untuk memaksakan agendanya sendiri, tidak membentuk aliansi/sekutu, merasa diri sendiri yang paling benar, tidak memperdulikan kepentingan, ide, dan tujuan orang lain, dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H