Mungkin begitu mudah bagi para koruptor memperdaya siapa saja demi kepentingannya, berdalih sana-sini, "kuberi kau apa, lalu aku dapat apa?" dan mengubah dirinya sendiri menjadi kesesatan yang dipimpin oleh nikmat kebejatan dalam semua kesempatan dan menjadi perwakilan tanpa harus memperjuangkan yang diwakilkan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Mencoba mencari benarnya walau tak akan pernah ditemukan, mungkin berdasarkan pengelihatannya, hanya orang yang ada di dalam (PERKOSIA) Persatuan Koruptor Indonesia lah seluruh rakyat Indonesia. Mimpi buruknya, jika lebih baik begitu kita keluar saja. Namun, kalau lebih banyak kita (yang diperkosa) kenapa tidak kita saja yang mengeluarkan mereka?
Pernah dari seorang tua teman berbicara akhirnya menyadari satu hal yang mungkin tidak sepenuhnya benar, namun ampun mengademkan, kalau orang jahat dan yang berulah mengusik orang lain itu hanyalah orang sakit. Jika koruptor adalah orang-orang "sakit", dengan mengusung sila-sila yang mereka khianati pula kita sembuhkan mereka bersama-sama. Mereka harus sembuh, karena Tuhan-tuhan kita pun pasti senang melihatnya, damai dalam kemanusiaan, dalam kekompakan yang lebih penting daripada kebenar-salahan, kalau sepakat, demi semua yang sehat yang masih tersisa, kita sembukan mereka. Kita harus mengerti betapa menderitanya mereka atas penyakityang merajalela karena diamnya orang di sekitarnya. Kalau begitu kuat kita berusaha menyembuhkan, demi semua, lebih dari Pancasila. Jangan biarkan hidup mereka menderita, akhiri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H