Mohon tunggu...
Yoel Deriyan
Yoel Deriyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

BOLA

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sosiologi Pariwisata

6 Oktober 2022   11:57 Diperbarui: 6 Oktober 2022   12:02 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kelompok 5 sosiologi pariwisata

Disusun Oleh Anggota Kelompok:

- Syakilla Putri Syahrani

- Rianti Jahera

- Tadiusawula

- Yoel Deriyan. P

Dengan berwisata kita semua bisa berkumpul dengan keluarga,kaka,ibu,saya, dan saudara lainnya. atau dengan menghabiskan waktu di kampung halaman ibu saya di limbangan garut.

Sehari sebelum covid, saya,keluarga dan saudara memutuskan untuk pergi ke Limbangan Garut tempat ibu saya lahir, pukul 02.00 Wib kami sudah sampai di Garut. karena sebelumnnya kita semua belum tau ada Covid jadi masih aman-aman saja. dan besoknya setelah tau dan di umumkan libur karena Covid semua rencana kita semua untuk pergi ke pangandaran pun gagal dan akhirnya memutuskan untuk tinggal beberapa minggu di Garut karena untuk pulang pun tidak bisa. 

Selama di Garut setiap pagi saya langsung sering pergi ke sawah untuk melihat pemandangan dan kesejukan lingkungan nya karena masih belum banyak rumah-rumah disana, masih di penuhi dengan sawah-sawah dan pemandangan yang indah, disana juga saya bertemu dengan teman-teman ibu saya dan kita semua pergi ke sungai untuk bermain-main, kita perginya jalan kaki karena sangat dekat jaraknya. sesudah sampai di sungai saya bermain-main dengan air dan airnya bener-bener jernih sekali sangking jernihnya air ini bisa diminum. dan katanya yang saya dengar di sungai ini dulu ada cerita buaya putih cuman saya percaya ga percaya tapi saya memutuskan untuk pulang karena takut. sambil perjalanan pulang saya membantu teman ibu saya untuk mengambil singkong dan jagung untuk bakar-bakar malam nanti.

Menjelang malam saya sebelumnya sudah mandi dan ganti baju dan bersiap-siap untuk bakar-bakaran, lanjut bakar-bakaran kita semua nyalain kembang api, petasan juga. saya sangat senang sekali bisa ke kampung halaman orang tua saya walaupun gajadi ke pangandaran tapi itu semua ada hikmahnya ternyata lebih seru dan lebih aman di kampung halaman ibu saya yang penting bisa berkumpul dengan semua keluarga dan saudara-saudara.

Berlibur ke taman safari bogor, melihat beraneka satwa yang ada di dalamnya seperti Llama, Bison, KalkunBeruang coklat, Harimau benggala, Singa, Orang utan,  Black buck, Rusa Timor, Beruang madu, dan lain-lain.

Di Taman Safari hewan-hewan ini dibiarkan bebas dalam Habitatnya, jika tidak membawa kendaraan pribadi, maka taman Safari menyediakan shuttle bus untuk melihat berbagai jenis binatang. Selain ada berbagai jenis hewan ada juga wahana di Taman Safari seperti rollercoaster, safari swinger, bumper car, dan lain-lain.
Dan ada juga pertunjukan satwa yang seru dan menghibur. Ada pertunjukan anjing laut, harimau, gajah, lumba-lumba dan lain-lain. Bisa berinteraksi langsung dengan hewan dan berfoto di Baby Zoo ada beberapa hewan seperti bayi kangguru, kucing besar, orang utan, bahkan singa putih yang eksotik para satwa ini masih dalam pertumbuhan sangat lucu dan menggemaskan.

Ketika musim liburan tiba saya dan orang tua menyempatkan diri untuk silahturami  ke pekanbaru riau untu melepas rindu pada keluarga saya.
Sesampainya di Pekanbaru dan bertemu keluarga, beberapa hari setelah itu saya mulai merasa bosan karena wisata alam di Pekanbaru kurang bisa memuaskan mata saya. Yang saya pikirkan adalah pantai. Pantai terdekat dari kota Pekanbaru ada di kota Padang, Sumatera Barat. Akhirnya saya dan keluarga sepakat untuk berangkat ke Padang untuk jalan-jalan selama 2 hari.

Saya dan keluarga berangkat dari Pekanbaru sekitar pukul 10 malam naik mobil pribadi, Sengaja memlih berangkat malam, agar bisa sampai di Padang subuh dan bisa puas jalan-jalan seharian. Hal yang paling membuat saya senang adalah jika berangkat dari Pekanbaru,  sebelum memasuki Kota Padang, saya akan melewati Kelok Sembilan. Belum pernah saya melewati kelok sembilan pada malam hari yang ternyata juga indah dengan hiasan-hiasan lampu. Sseperti namanya, jalan yang berkelok-kelok sebanyak 9x ini memang menjadi salah satu tempat pemberhentian yang eksis di Sumatera Barat.

Saya ingin mencari hotel yang berada dekat dengan pantai, yang menjadi tujuan utama saya. Akhirnya saya memutuskan untuk menginap di hotel Pangeran Beach yang memiliki pemandangan yang indah, seperti yang saya mau.

Setelah puas seharian berpanas-panasan di padang dan melihat pantai, saya dan keluarga pun memutuskan untuk mencari suasana yang lebih sejuk, yaitu ke Bukit Tinggi. Dari Padang ke Bukit Tinggi dapat dijangkau dengan naik mobil pribadi selama 3-4 jam. Selama di perjalanan, saya dan mulai mencari hotel yang paling dekat dengan Kebun Binatang dan Jam Gadang. Akhirnya kami sepakat untuk menginap di Hotel Benteng, yang letaknya dekat ke lokasi-lokasi wisata di Bukit Tinggi.

Akhirnya, jalan-jalan bersama keluarga bisa saya laksanakan dengan penuh sukacita.

    Pengalaman saya berwisata ditimika papua.

Ekowisata mangrove pomako merupakan destinasi wisata yang menarik dikabupaten mimika, papua. wisatawan akan menikmati pemandangan alam yang asri sekaligus membaca pesan unik dan lucu yang cukup menghibur disepanjang jalan. contohnya "dilarang bawa mantan" yang bermakna tidak boleh membawa barang yang sudah tak terpakai atau sampah, "jalan aja dulu, kalau cocok kita nikah" hingga ajakan "ayo selingkuh, selamatkan lingkungan hidup. Ekowisata mangrove pomako bisa menjadi destinasi wisata.

 

STIEPAR YAPARI BANDUNG

Prodi: S1 Pariwisata 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun