Mohon tunggu...
Yocta Nur Rahman
Yocta Nur Rahman Mohon Tunggu... -

tetap mahasiswa ('09) Educational Psychology and Guidance of Yogyakarta State University, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peringatan Kemerdekaan Ala Mahasiswa FIP

20 Agustus 2010   08:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelaksanaan ibadah puasa dan peringatan kemerdekaan RI yang ke 65 terasa berbeda kali ini. kedua momentum sakral yang bertemu kali ini merupakan kesempatan langka dan memiliki makna tersendiri. Dalam kesempatan unik tersebut FORKOM HIMA FIP UNY mencoba menangkapnya sebagai bentuk refleksi semangat nasionalisme dalam bulan suci ramadhan ini sebagai langkah sinergi dan mempererat silaturahmi antar mahasiswa dan pihak Dekanat.

Bertempat di lapangan hijau FIP Acara buka bersama dekanat dan peringatan kemerdekaan yang diselenggarakan pada rabu (19/8) kemarin berlangsung khidmat meski acara dibalut dalam kesederhanaan. Banyaknya peserta yang sedang puasa ternyata tak mengurangi semangat pelaksanaan kegiatan terebut.

Rangkaian acara yang diawali dengan sedikit tausiyah oleh Dekan FIP, Ahmad Dardiri M.Hum dan PD III FIP, Bambang Saptono M.Si. dalam kesempatanya Ahmad Dardiri M.Hum menyampaikan bahwa dalam mengisi kemerdekaan saat ini dibutuhkan perjuangan yang sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang saat ini diemban oleh masing-masing individu, khususnya mahasiswa. Beliau juga menambahkan bahwa semangat humanis religius harus berjalan beriringan dan menyatu satu dengan lainya serta semangat religius yang kita anut saat ini harus sesuai dengan kultur bangsa kita, bukan mengacu pada kultur ketimurtengahan ataupun kebarat-baratan.

Bambang Saptono M.Si sendiri dalam kesempatannya mengingatkan akan pentingnya menjaga diri sendiri dan keluarga dari ancaman api neraka, juga mengungkapkan bahwa golongan berilmu sesuai atas janji Allah akan ditingkatkan derajatnya. Dalam tausiyah yang disampaikan oleh jajaran dekanat banyak mahasiswa tampak antusias dalam menyimak pesan-pesan yang diutarakan oleh pemateri.

Peringatan kemerdekaan sore itu diwarnai dengan teatrikal pengibaran bendera yang dirangkai dengan dramatikal puisi. Pesan yang panitia coba sampaikan dalam drama tersebut adalah meski dalam keadaan terpuruk sekalipun semangat untuk maju itu masih ada dan kita bisa mengubahnya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki masing-masing meski dari golongan minoritas sekalipun. Arini Rachmi, koordinator kegiatan, mengungkapkan bahwa FORKOM HIMA FIP UNY melalui kegiatan ini mencoba membangun optimisme bahwa dengan saling bersinegi perubahan itu pasti ada meski kita dari golongan marginal sekalipun. Dalam rangkaian acara tersebut peserta juga diajak merenungi akan arti sebuah perjuangan yang belum usai.

Seusai buka bersama dan sholat berjamaah, sebagai langkah nyata semangat optimis perubahan tersebut, FORKOM HIMA FIP UNY turun ke jalan dengan membagi-bagikan takjil kepada mereka yang kurang beruntung. Sasaran kegiatan tersebut selanjunya adalah penjaga parkir, penarik becak, pengumpul sampah, serta anak jalanan di sepanjang jl. Gejayan hingga jl. Am. Sangaji. “tak hanya sekedar bagi-bagi, ada pengalaman batin terendiri saat kegiatan di jalanan. Benar-benar bisa merasakan kontak sosial yang seutuhnya.” Ungkap lalu Wirya Artapati, selaku koordinator pembagian takjil. langkah kecil ini lah jawaban atas kondisi bangsa ini, kita bosan dengan retorika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun