Mohon tunggu...
Yocelyn Shakila
Yocelyn Shakila Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Kebiasaan Bolos pada Karakter Siswa Laki Laki dan Cara Mengatasinya

29 Januari 2025   15:39 Diperbarui: 29 Januari 2025   20:00 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


 
 Cabut atau bolos sering kali dilakukan di kalangan siswa terutama siswa laki-laki. Banyak alasan yang mendasari tindakan ini. Mulai dari ketidakminatan terhadap pelajaran. Dan pengaruh lingkungan sekitar.

 Cabut menjadi cara siswa melarikan diri dari tekanan akademis. Ataupun masalah pribadi yang mereka hadapi. Namun fenomena ini tentu tidak dapat dianggap enteng. Karena memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan karakter siswa.

Siswa laki-laki lebih rentan terlibat  bolos dibandingkan dengan siswi perempuan. Salah satu alasan utamanya perbedaan pola pikir dan cara menanggapi tekanan. Laki-laki cenderung lebih suka mencari pelampiasan di luar kelas. Ketika mereka merasa tidak nyaman atau tertekan.

 Selain itu pengaruh teman sebaya. Menjadi faktor dalam kebiasaan bolos. Teman yang mengajak atau mendukung perilaku bolos. Dapat mempengaruhi siswa laki-laki untuk ikut serta.

Dalam beberapa kasus, cabut menjadi bentuk pemberontakan. Terhadap guru atau aturan sekolah. Siswa laki-laki yang merasa tidak dihargai atau diperlakukan tidak adil. Sering kali melampiaskan rasa frustrasi mereka dengan cara ini.

Mereka merasa tidak ada gunanya. Mengikuti pelajaran yang tidak sesuai dengan minat atau bakat mereka. Oleh karena itu bolos menjadi cara untuk menghindari rasa jenuh. Dan ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan.

Pengaruh cabut terhadap karakter siswa laki-laki sangat signifikan. Siswa yang sering bolos akan kehilangan kesempatan. Untuk belajar mengenai keterampilan. Seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan komunikasi.

 Kedisiplinan yang kurang terlatih akan mempengaruhi kemampuan siswa. Untuk mengelola waktu dalam belajar. Dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Hal ini dapat berujung pada rendahnya kualitas akademis yang mereka capai di sekolah.

Selain itu siswa yang bolos cenderung kurang tanggung jawab terhadap diri sendiri. Mereka merasa tidak berkewajiban untuk mengikuti aturan yang ada di sekolah. Dan sering kali mengabaikan kewajiban akademis mereka. Ketidakmampuan untuk bertanggung jawab ini dapat berlanjut hingga dewasa.

Di mana mereka kesulitan untuk menghadapi tuntutan hidup yang lebih besar. Seperti pekerjaan dan masalah sosial lainnya.
Tentu saja cabut sekolah tidak hanya berpengaruh pada sisi akademis. Tetapi juga pada perkembangan emosional siswa.

 Siswa laki-laki yang sering bolos mungkin merasa bahwa mereka tidak cocok dengan lingkungan sekolah. Sehingga dapat meningkatkan rasa rendah diri dan kecemasan. Perasaan ini jika tidak ditangani dengan baik. Dapat berujung pada masalah emosional yang lebih serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun