Mohon tunggu...
Yocelyn Shakila
Yocelyn Shakila Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gunjingan dan Kabar baik

12 November 2024   19:23 Diperbarui: 12 November 2024   19:28 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cerita pendek yang lebih penting dari aku menceritakan tentang tokoh "aku". Dia sangat kesal saat sepupu sepupu membicarakannya. Cuma karena ia lebih memilih diam sambil membaca buku di saat sepupu yang lain berbincang ringan. Mereka seenaknya menggunjingkannya. Ia sangat tidak nyaman di sini. Sejak sore dia sudah ingin minta izin pulang tetapi itu tidak mungkin. Disaat ia dan yang lain kumpul keluarga.

 Amarahnya saat itu mulai memuncak. Dia sangat marah pada sepupu sepupunya itu. Namun tiba tiba pintu geser itu terbuka.Dokter mengatakan bahwa operasi kakek berjalan dengan lancar. Seluruh keluarga tersenyum bahagia mendengar kabar baik itu. Kami semuanya sangat bahagia. Walaupun sempat nyaris baku hantam.

Sesuai materi ajar Bahasa Indonesia yang saya pelajari di kelas VII MTsN. Cerpen adalah salah satu karya sastra berbentuk karya fiksi yang menceritakan peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Unsur pertama berupa unsur instrinsik dan unsur kedua disebut unsur ekstrinsik.

Tentang unsur instrinsik salah satunya adalah sudut pandang penceritaan. Sudut pandang penceritaan adalah cara penulis menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Ada dua cara penulis menempatkan diri dalam cerita. Pertama sebagai tokoh utama cerita dan kedua sebagai tokoh di luar cerita.

Adapun sudut pandang yang digunakan pada cerpen yang berjudul "yang lebih penting dari aku" adalah sudut pandang orang pertama. Sudut pandang orang pertama adalah pengarang menempatkan dirinya dalam cerita sebagai tokoh utama cerita. Pengarang menggunakan kata ganti "aku" dalam menyebut dirinya.

Contoh di dalam paragraf ke 4. This is it. Cukup sudah. Aku tidak tahan lagi. Aku harus bicara. Akan kutegur mereka. Seenaknya saja menggunjingkan orang yang ada di depannya. Kemarahan tiba - tiba memenuhi dadaku. Aku berdiri sambil mengentakkan kaki. Derit nyaring kursi besi tua membuat beberapa orang menoleh.

Perasaanku ketika membaca cerita pendek diatas menimbulkan perasaan tegang, cemas, bahagia. Perasaan tegang terletak pada kalimat pertama di paragraf 9 "tepat pada saat itu, pintu geser kehijauan itu terbuka". Mereka tegang karena menunggu kabar operasi kakeknya.

Perasaan cemas terletak pada paragraf 9 pada kalimat kedua "keluarga Bapak Pattarani!". Mereka cemas karena anggota keluarganya di panggil oleh dokter. Lalu mereka berpikir bahwa itu kabar bahagia atau kabar tidak bahagia.

Perasaan bahagia pada paragraf 9 pada kalimat keempat "Operasi berhasil, pasien ada di ruang pemulihan". Dokter menyatakan bahwa operasi berjalan lancar.

Menurutku tokoh "aku" pada cerita tersebut laki laki. Karena dia menyebutkan bermain game. Bermain game termasuk salah satu kebiasaan laki laki untuk mengisi waktu luang. Cerita itu juga menyebutkan hendak baku hantam dengan saudaranya yang terletak pada paragraf 1.

Menurut pikiranku arti dari " Suasana sunyi mengantarkan setiap bunyi dengan setia". Suasana sedang sunyi sehingga bunyi bunyi terdengar dengan sangat jelas. Termasuk suara suara gunjingan sepupu yang membicarakannya. Suara itu terdengar sangat jelas di telinganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun