13. 1 ruas lengkuas
14. 65 ml santan kental
15. Secukupnya air
16. Secukupnya garam
Kami pun berangkat ke warung untuk membeli bahan-bahan tersebut. Sesampainya di warung. Kami harus antri karena tempat itu sangat ramai.
Ketika giliran kami tiba, tiba-tiba ada seorang ibu yang menerobos antrian. Dengan emosional, Jenan berkata "Antri dong Bu! Saya sudah lama berdiri di sini eh ibu malah memotong antrian!"
Dengan wajah memerah karena malu. Ibu itu pun mundur. Kami membeli semua bahan yang diperlukan sesuai selembaran kertas dan juga membeli es krim untuk adik Jenan. Serta teh botol untuk menghilangkan dahaga di cuaca yang terik.
Sesampainya di rumah. Kami meletakkan bahan-bahan tersebut di dapur. Nenek, ibu, tante, dan mama mulai mengolah semua bahan dengan telaten. Sementara itu Jenan dan aku merebahkan badan di sofa ruang keluarga.
"Duuh kok panas sekali sih di rumah nenek ini?" keluh Jenan. Adik Jenan hanya tertawa melihat abangnya yang menggerutu itu. Kami pun beristirahat sejenak sambil bermain game.
Beberapa saat kemudian Jenan mengajakku ke dapur untuk membantu memasak. Di dapur aku melihat bahan-bahan yang kami beli tersusun rapi di atas meja makan.
Aku pun membaca resep cara membuat ayam lado hijau koto gadang: