Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa bagi umat muslim, sebab bertepatan dengan bulan diturunkannya wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Pada bulan Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk meningkatkan kualitas ibadah terkhusus ibadah diwajibkannya untuk menjalankan ibadah puasa.
Bulan Ramadhan tahun ini kemungkinan jatuh bertepatan dengan tanggal 23 Maret 2023 M. Kita tunggu sesuai keputusan pemerintah setelah sidang isbath. Namun, terkait penyambutan bulan Ramadhan umat muslim dari berbagai penjuru dunia sudah melakukan dari beberapa minggu sebelumnya. Termasuk umat muslim Indonesia, mereka menyambutnya dengan beragam kebiasaan dan kegiatan.
Menjelang bulan Ramadhan sebagaimana kita ketahui bahwa umat muslim Indonesia memiliki kebiasaan yang beragam dalam penyambutan bulan Ramadhan. Selama beberapa hari kebelakang, Saya pun telah mengamati kebiasaan yang dilakukan umat muslim sekitar tempat tinggal, tepatnya bertempat di Blok Ciloagirang Desa Muktisari. Saya telah mencatat ada beberapa kebiasaan dalam rangka penyambuatan bulan Ramadhan yang dilakukan oleh masyarakat muslim Cilogirang, diantaranya:
1. Kegiatan Kebersihan Lingkungan
Kegiatan ini telah menjadi program rutinan tahunan masyarakat Blok Ciloagirang. Masyarakat digiring untuk bergotong royong melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekitarnya dengan dipimpin langsung oleh Kepala Blok dan Ketua RT masing-masing.
Peserta yang terlibat yakni seluruh masyarakat yang terdiri dari anak-anak, remaja, pemuda, hingga orang tua. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan supaya masyarakat tetap tinggal dengan nyaman.
Selain itu, kegiatan kebersihan lingkungan ini ada makna filosofis juga yakni dalam menyambut bulan ramadhan selain umat muslim dianjurkan untuk membersihkan diri dari urusan jiwa dengan saling memaafkan antar sesama. Masyarakat muslim Ciloagirang pun diajak untuk membersihkan lingkungan fisik tempat tinggalnya, agar tempat kegiatan penunjang untuk beribadah tetap bersih dan nyaman digunakan.
2. Kebiasaan Munggahan
Kegiatan munggahan sepertinya telah menjadi tradisi atau kebiasaan yang selalu diturunkan dari para pendahulu. Munggahan berarti kegiatan silaturahmi keluarga dengan tujuan mempererat hubungan kekeluargaan yang biasanya diisi dengan kegiatan makan bersama.
Kegiatan Munggahan biasa dilakukan diluar rumah sambil rekreasi keluarga atau ada juga yang melakukannya di rumah perwakilan keluarga besar dengan menyesuaikan hasil musyawarah, kemampuan, dan situasi kondisi kelurga besar tersebut. Namun, akhir-akhir ini kegiatan Munggahan sudah mulai jarang dilakukan sesuai dengan yang saya amati sampai sekarang. Adapun yang melakukan hanya beberapa keluarga saja.
Bahkan, sekarang terlihat sudah terjadi perubahan. Kegiatan munggahan bukan hanya lintas memperkuat hubungan keluarga, tetapi ada juga yang mengadakan kegiatan Munggahan dengan lintas rekan pekerjaan. Perubahan ini tidak bisa kita bendung, namun hal-hal baik yang sudah menjadi kebiasaan jangan sampai hilang begitu saja oleh perubahan baru.
3. Kegiatan bersih-bersih Makam Eyang sekaligus Berziarah
Kegiatan bersih-bersih makam telah menjadi tradisi pada masyarakat Ciloagirang. Setiap menjelang Ramadhan, pemerintahan setempat selalu menghimbau kepada masyarakat untuk merawat makam para keluarga yang telah meninggal dunia.
Selain kegiatan itu, masyarakat muslim Ciloagirang pun memiliki kegiatan berziarah ke makam orangtua, mertua, nenek-kakek, buyut atau eyang yang sudah meninggal. Anak dan cucu diajak dalam kegiatan ziarah dengan maksud  agar mereka mengetahui tradisi ziarah serta mengetahui di mana kakek-nenek, buyut-buyut atau eyang-eyangnya dimakamkan.
Selain berdo'a untuk Ahli kubur, tujuan dari kegiatan berziarah juga yakni agat kita mengetahui dan menyadari bahwa setiap kita pada akhirnya akan kembali kepada Ilahi.
4. Kegiatan Pembukaan KPBR (Kegiatan Pengisian Bulan Suci Ramadhan) oleh IRMA Mesjid Al-Falaah
Kegiatan penyambutan Ramadhan di lingkungan kami biasanya selalu diawali dengan kegiatan pembukaan di Mesjid Al-Falaah yang dihadiri oleh seluruh lapisan masyarakat muslim. Kegiatan ini dengan tujuan untuk menyampaikan beberapa kegiatan peningkatan kualitas ibadah yang akan dilaksanakan di Mesjid Al-Falaah (sebagai mesjid Jami atau tempat pusat kegiatan ibadah umat muslim Ciloagirang) selama satu bulan Ramadhan.
5. Kegiatan Permainan Anak-anak.
Menjelang bulan Ramadhan, biasanya muncul permainan anak-anak musiman. Salah satu contohnya adalah permainan meriam bambu dengan menggunakan bahan bakar karbit. Selain itu, meriam ini ajuga da yang menggunakan botol minuman bekas atau pipa dengan berbahan bakar spirtus.
Kegiatan ini biasa dilakukan pada waktu sore hari oleh anak laki-laki di sawah atau lapangan terbuka secara berkelompok. Kegiatan permainan ini telah menjadi tradisi secara turun-temurun, walaupun hanya musiman. Namun, sangat disayangkan juga akhir-akhir ini permainan meriam sudah mulai terlihat dilakukan oleh beberapa anak saja. Prediksi penyebabnya adalah permainan modern lebih menarik daripada permainan tradisional semacam meriam bambu.
Barangkali itulah dalam pengamatan saya terkait kebiasaan-kebiasaan penyambutan bulan Ramadhan yang selalu dilakukan oleh masyarakat muslim Cilogirang. Kegiatan-kegiatan di atas tentunya memiliki kesamaan ataupun perbedaan dengan setiap daerah muslim lain. Kita sebagai sesama muslim harus tetap saling menghargai atas perbedaan itu. Dan menjaga tradisi kebiasaan yang baik dan bersikap terbuka pada perubahan-perubahan baru yang lebih bermanfaat.
Terakhir, saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Salam sejahtera untuk kita sekalian! Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H