3. Kegiatan bersih-bersih Makam Eyang sekaligus Berziarah
Kegiatan bersih-bersih makam telah menjadi tradisi pada masyarakat Ciloagirang. Setiap menjelang Ramadhan, pemerintahan setempat selalu menghimbau kepada masyarakat untuk merawat makam para keluarga yang telah meninggal dunia.
Selain kegiatan itu, masyarakat muslim Ciloagirang pun memiliki kegiatan berziarah ke makam orangtua, mertua, nenek-kakek, buyut atau eyang yang sudah meninggal. Anak dan cucu diajak dalam kegiatan ziarah dengan maksud  agar mereka mengetahui tradisi ziarah serta mengetahui di mana kakek-nenek, buyut-buyut atau eyang-eyangnya dimakamkan.
Selain berdo'a untuk Ahli kubur, tujuan dari kegiatan berziarah juga yakni agat kita mengetahui dan menyadari bahwa setiap kita pada akhirnya akan kembali kepada Ilahi.
4. Kegiatan Pembukaan KPBR (Kegiatan Pengisian Bulan Suci Ramadhan) oleh IRMA Mesjid Al-Falaah
Kegiatan penyambutan Ramadhan di lingkungan kami biasanya selalu diawali dengan kegiatan pembukaan di Mesjid Al-Falaah yang dihadiri oleh seluruh lapisan masyarakat muslim. Kegiatan ini dengan tujuan untuk menyampaikan beberapa kegiatan peningkatan kualitas ibadah yang akan dilaksanakan di Mesjid Al-Falaah (sebagai mesjid Jami atau tempat pusat kegiatan ibadah umat muslim Ciloagirang) selama satu bulan Ramadhan.
5. Kegiatan Permainan Anak-anak.
Menjelang bulan Ramadhan, biasanya muncul permainan anak-anak musiman. Salah satu contohnya adalah permainan meriam bambu dengan menggunakan bahan bakar karbit. Selain itu, meriam ini ajuga da yang menggunakan botol minuman bekas atau pipa dengan berbahan bakar spirtus.
Kegiatan ini biasa dilakukan pada waktu sore hari oleh anak laki-laki di sawah atau lapangan terbuka secara berkelompok. Kegiatan permainan ini telah menjadi tradisi secara turun-temurun, walaupun hanya musiman. Namun, sangat disayangkan juga akhir-akhir ini permainan meriam sudah mulai terlihat dilakukan oleh beberapa anak saja. Prediksi penyebabnya adalah permainan modern lebih menarik daripada permainan tradisional semacam meriam bambu.
Barangkali itulah dalam pengamatan saya terkait kebiasaan-kebiasaan penyambutan bulan Ramadhan yang selalu dilakukan oleh masyarakat muslim Cilogirang. Kegiatan-kegiatan di atas tentunya memiliki kesamaan ataupun perbedaan dengan setiap daerah muslim lain. Kita sebagai sesama muslim harus tetap saling menghargai atas perbedaan itu. Dan menjaga tradisi kebiasaan yang baik dan bersikap terbuka pada perubahan-perubahan baru yang lebih bermanfaat.
Terakhir, saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Salam sejahtera untuk kita sekalian! Aamiin