Alur cerita perjalanan terus mengepul dalam benak, segala rasa telah andil mewarnainya.
Kertas putih sudah setia menunggu coretan garis-garis aksara bermakna.
Ruang dan waktu tak kunjung tepat, dalam segala pergulatan medannya.
Begitulah, begitulah.
Begitulah, dan begitulah seterusnya.
Malam terus berlarut menuju pagi yang dingin.
Kopi habis menyisakan ampas, mengakhiri percumbuan.
Segala kata dan makna yang telah teruntai hilang begitu saja, seolah terhapus oleh angin dingin.
Istirahatlah wahai kata-kata!
Istirahatlah wahai ambisi-ambisi!
Istirahatlah wahai jiwa yang lelah!
Mari tidur terlelap!
Bangunlah nanti, hingga kau seduh kembali kopi hitam.
Untuk diteguk, bersama impian yang menanti.
Raihlah segala keridhan-Nya.