Mohon tunggu...
Yohanes Bara
Yohanes Bara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Founder TOBEMORE Learning Center Bekerja di Majalah BASIS dan Majalah UTUSAN

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kematian yang Menghidupkan di Film "Coco"

12 Desember 2017   15:47 Diperbarui: 23 Agustus 2019   23:30 3508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika saja sukses memang dijadikan sebagai tujuan, bukan dampak dari proses kerja keras. Maka tak mengherankan Ernesto membunuh Hector, tak mengherankan pula jika semua orang berburu popularitas dengan sensasi. Memakai topeng tebal agar nampak bahagia dan sukses, namun kesepian dan kosong saat sedang sendiri. Jika saja popularitas merupakan hasil natural dari karya tulus, maka didapat atau tidak sebuah popularitas, tak lagi jadi soal.

Setidaknya, Miguel berani bermimpi, melawan kemapanan keluarganya, dan sungguh tak sekedar bermimpi, sebab ia pandai bermain gitar dan bernyanyi. Agak beda dengan banyak orang yang meletakkan mimpi sejauh bintang, namun tak sedikitpun menjinjitkan kakinya untuk menggapai.

Yogyakarta, 12 Desember 2017

Yohanes Bara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun