Mohon tunggu...
Yohanes Bara
Yohanes Bara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Founder TOBEMORE Learning Center Bekerja di Majalah BASIS dan Majalah UTUSAN

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kematian yang Menghidupkan di Film "Coco"

12 Desember 2017   15:47 Diperbarui: 23 Agustus 2019   23:30 3508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.hdwallpapers.in

Dalam pencariaannya, Miguel bertemu Hector, seorang yang tak bisa berkunjung ke dunia nyata karena tak ada keluarga yang memajang fotonya, yang berarti telah dilupakan. Hector mau membantu Miguel namun dengan syarat, Miguel membawa fotonya dan memajang di rumah Hector.

Mengapa foto pada altar saat perayaan orang mati menjadi penting? Sebab jika masih memajang foto, keluarga masih mengingat dan mendoakan keluarga yang meninggal, namun jika tak lagi memajang foto dan kemudian melupakan keluarga yang meninggal, maka orang seperti Hector di alam kematian akan sirna, dan tak akan bisa bertemu keluarganya meski mereka turut meninggal.

Miguel setuju dan mencari ayah nenek buyutnya itu bersama Hector. Konflik terjadi ketika pertemuan antara Miguel dan Hector dengan Ernesto. Diketahui bahwa segala ketenaran Ernesto adalah hasil jerih payah Hector, semua lagu yang dinyanyikan Ernesto adalah hasil karya Hector yang terinspirasi dari kasih sayangnya pada anaknya. Ernesto membunuh Hector yang memutuskan berpisah dengan Ernesto ketika mereka sedang tenar, untuk kembali ke keluarganya.

Miguel kecewa pada leluhurnya itu, dibalik ketenarannya ia bersedia melakukan segala macam cara. Ernesto cemas jika Miguel kembali ke dunia nyata dengan persepsi baru itu, maka ia mengurung Miguel hingga pagi agar dia terjebak di dunia orang mati selamanya.

Hector semakin kehabisan waktu, anaknya di dunia hampir melupakannya, lalu ia menceritakan siapa anaknya pada Miguel, yang tak lain adalah nenek buyut Miguel sendiri. Ia pun semakin berdaya juang untuk kembali ke dunia nyata. Dengan bantuan leluhurnya, orang tua nenek buyutnya, Hector dan Imelda, Miguel dapat kembali ke dunia nyata.

Ia segera menemui nenek buyutnya yang sudah amat tua, pikun, dan hampir wafat. Ia berusaha menceritakan kisahnya agar nenek buyutnya tak melupakan sang ayah di dunia orang mati, namun upayanya sia-sia. Hingga Miguel menyanyikan lagu ciptaan Hector untuk nenek buyutnya itu, dan ia kembali ingat akan sang ayah.

Remember me
(Ingat aku)
Though I have to say goodbye
(Meski aku harus mengucapkan selamat tinggal)
Remember me
(Ingat aku)
Don't let it make you cry
(Jangan biarkan itu membuat kau menangis)
For even if I'm far away, I hold you in my heart
(Karena kalaupun aku jauh, aku memelukmu di dalam hatiku)
I sing a secret song to you each night we are apart.
(Aku menyanyikan sebuah lagu rahasia untukmu setiap malam kita berpisah)

Remember me
(Ingat aku)
Though I have to travel far.
(Meski aku harus menempuh perjalanan jauh)
Remember me
(Ingat aku)
Each time you hear a sad guitar.
(Setiap kali kau mendengar gitar yang menyedihkan)

Know that I'm with you the only way that I can be.
(Ketahuilah bahwa aku bersamamu, satu-satunya cara yang aku bisa)
Until you're in my arms again.
(Sampai kau berada di dalam pelukanku lagi)
Remember me.
(Ingat aku)

Jika Land of The Dead sungguh ada, bukankah kebahagiaan bagi mereka jika keluarganya di dunia masih mendoakan mereka, dan sebaliknya kesedihan jika sudah dilupakan. Ilustrasi Hector yang bisa sirna saat tak ada siapa-siapa lagi mengingatnya adalah sebuah gambaran nyata, setidaknya mereka yang kita cintai dan sudah meninggal, sirna dari hati.

Seperti Abuelita yang melarang Miguel menjadi musisi, bukan karena ia benci pada cucunya. Justru ia cinta, ia tak ingin Miguel masuk dalam dunia glamor yang menafikan keluarga, ia ingin Miguel bahagia. Namun Miguel terluka, bukan karena benci, tapi karena cinta. Demikian pergulatan "Miguel" di dunia nyata, remaja yang terkekang sampai sulit bernafas oleh cinta orang tuanya yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun