Ketika kita telah menerima sakramen inisiasi berarti telah secara resmi menjadi anggota Gereja secara penuh. Terutama dengan menerima Sakramen Penguatan membuat kita memiliki ikatan yang lebih kuat dalam hidup menggereja. Ikatan yang semakin kuat tersebut tentunya juga disertai dengan tugas dan tanggung jawab yang lebih besar sebagai murid-murid Kristus dan anggota Gereja.Â
Melalui penerimaan Sakramen Penguatan kita sungguh-sungguh dihidupi oleh Roh Kudus dan dimampuan untuk  menjadi saksi-saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Menjadi saksi Kristus berarti secara keseluruhan diri kita terlibat dalam kesaksian ajaran Yesus Kristus dan menjadi murid Yesus Kristus yang setia untuk selalu bersaksi tentang Yesus melalui perkataan dan perbuatan nyatanya sehari-hari.
Menjadi Saksi Kristus juga dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Kisah Para Rasul 1:8: "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi"
Rasul paulus mengatakan bahwa kita memperoleh kuasa dari Roh Kudus untuk menjadi saksi Kristus sejak kita dibaptis. Roh Kudus menghendaki  orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus menjadi saksi-saksi-Nya, Dengan menunjukkan perbuatan kasihnya- Nya yang nyata, serta bersaksi tentang apa saja yang telah dikerjankan-Nya dalam seluruh kehidupan kita. Sehingga nama-Nya selalu dipuji, ditinggikan dan dipermuliakan oleh banyak orang.Â
Untuk menjadi saksi Kristus tidaklah mudah, karena tidak mungkin dikerjakan hanya mengandalkan kemampuan dan kebiasaan belaka, juga tidak bisa dikerjakan berdasarkan kebiasaan-kebiasaaan yang ada melainkan harus dengan kekuatan dan pimpinan  Roh Kudus, serta berkat tuntunan dari  kuasa Allah. Semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus dipangil untuk menjadi saksi Kristus. Kapan pun dan dimanapun dia berada. Â
Kita dapat menjadi saksi Kristus, dalam hal yang sederhana, seperti menceritakan bagaimana Tuhan telah bekerja dalam diri kita sehingga mengalami keselamata, tujuannya ialah agar banyak orang yang percaya diselamatkan oleh Kristus. Memperbaharui diri dan hidupnya agar mengalami berkat kuasa Roh Kudus. Seperti dapat dilihat dalam kehidupan para rasul, mereka memperlihatkan bagaimana hidup mereka mengalami perubahan.Â
Seperti Simon Petrus mengalami perubahan dari seorang yang takut menjadi pemberani dan tidak pernah takut tentang apa yang akan mereka hadapi. Membaca dan merenungkan sabda Tuhan dalam Kitab Suci setiap hari yang akan  merubah kehidupan kita dengan dibarengi dengan keteladanan hidup dan yang dapat menjadi contoh bagi orang lain. Kesaksian bukan sekedar mengatakan atau menceritakannya melainkan bagaimana melaluinya untuk kita dapat menjadi berkat bagi banyak orang.
Seperti dikisahkan dalam Injil Lukas 24:13-35: Perjumpaan dua murid dari Emaus dengan Yesus membuat  hati kedua murid tersebut "berkobar-kobar" selama percakapan mereka dengan Yesus di sepanjang perjalanan menuju Emaus, terutama ketika Yesus menerangkan isi Kitab Suci.Â
Mereka telah melewati "suatu perjalanan yang melambangkan perubahan hati mereka yang tadinya muram, kecewa, sedih dan putus asa karena Yesus telah disalibkan, berubah menjadi hatinya  berkobar-kobar' penuh pengharapan dan semangat, sehingga  mereka segera kembali ke Yerusalem untuk berbagi pengalaman perjumpaan dengan Yesus kepada teman-teman atau murid Yesus lainnya di Yerusalem. (Lukas 24:33).
Perjumpaan dua murid dari Emaus dengan Yesus yang telah bangkit itu memberikan dorongan dan semangat kepada mereka untuk  berbagi kebahagiaan dan kabar baik tersebut dengan orang lain sehingga mereka rela menempuh perjalanan panjang untuk kembali ke Yerusalem. Dua murid dari Emaus  itu juga menyadari adanya tugas untuk menjadi menjadi saksi Kristus.
Kita dapat menjadi Saksi Kristus dengan cara hidup bagi orang lain tanpa pandang bulu, memusatkan perhatian pada kepentingan orang lain, memihak pada orang-orang yang lemah, miskin, dan tersisih, mengasihi sesama dengan tidak mengharapkan balasan, mau melayani sesama dengan tulus hati, menaati segala perintah Allah, bersikap rendah hati mau belajar menerima dan melaksanakan perintah Allah, setia kepada Gereja. Yesus Kristus serta ajaran-Nya. Pada intinya juga mengambil bagian dalam tugas menjadi Imam, Nabi dan Raja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H