Sebelum kami pulang ke kos lagi, kami nelepon nomor orang yang kukira punya nomor tadi. Abang itu bingung, bingung sebingungnya dan malulah gue yang tadinya gak berpkir 2 kali. Semua nasihat dibilang abang itu dan intinya sih kalo gue udah tertipu.
DAMN
Sejujurnya sih sekarang gue udah ikhals mengenai uang itu, itung-itunglah amal sama si penipu dan semoga aja sih si penipu dapat ganjarannya. Tapi yang gak habis gue pikir, kenapa teman cewek SMA gue yang memang dia orangnya menggunakan nomor itu juga dan menggunakan alasan yang sama.
Karna pikiran itu masih aja mengganggu, gue coba lagi  menelepon teman SMA gue tadi soalnya waktu di konter gak bisa juga terhubung.  Setelah lama menunggu akhirnya dia mengangkatnya alasannya pun tidak diterima logika dan pada intinya mulai detik itu kepercayaan gue kepada oranglain semakin minim.
Benar-benar pengalaman yang menyedihkan, bayangin aja lo seorang anak kos yang juga butuh makan dan ongkos dan seketika uang untuk semua itu musnah dan sirnah seketika.
Apasih yang sebenarnya terjadi saat gue ngisi pulsa itu? Apa gue kenak hipnotis? Engga deh keknya gue sadar-sadar aja kok. Intinya hari itu hari terburuk gue setelah mulai menjadi anak kos. Semoga lo gak kenak tipu kayak gue yang goblok ini yah, semoga dengan kisah gue ini bisa jadi pengalaman hidup juga buat kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H