Mohon tunggu...
Yoanita Situmorang
Yoanita Situmorang Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Anak ke 2 dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Ingin Usai

7 Januari 2023   10:37 Diperbarui: 21 Februari 2023   23:40 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panggil saja dia Carla gadis yang sudah memasuki usia 25 tahun tidak bisa dikatakan masih muda dan juga tua. Carla memiliki Chevin disisinya sejak kuliah mereka sudah bersama, kini keduanya sudah memiliki kesibukan tersendiri di dunia kerja banyak perselisihan yang terjadi. Carla memasuki rumah kontrakannya dengan sedikit membanting pintu

"Kalau kamu mau udahan bilang jangan kayak gitu, HP matilah, WA gak dibalaslah! yang aku pikirin itu bukan cuma kamu Vin"ucap Carla tanpa memperhatikan Chevin dibelakangnya

"Kamu juga harus ngerti dong Car! Karir aku lagi di puncak aku gak bisa terlalu fokus ke kamu"balas Chevin tidak terima

"Fokus? Fokus kamu bilang?"tanya Carla dengan wajah yang memerah sambil menatap Chevin

Chevin diam melihat tatapan itu ada sorot mata kecewa disana "Aku gak tau mau bilang apa lagi Vin"kata Carla dan menjatuhkan badannya di sofa 

"Jadi mau kamu apa sekarang? Kamu mau aku gak kerja gitu?"

"Bukan Vin coba tanya diri kamu sekarang deh kamu maunya apa! Aku mau tidur capek! Kamu boleh pergi aku udah gak ada yg mau diomongin"

"Gak mau aku juga punya hak di kontrakan ini"balas Chevin melihat sikap Carla yang sepertinya sudah menyerah tidak seperti biasanya 

Carla diam, tubuhnya terlihat gemetar hebat seolah dunianya benar-benar runtuh. Kejadian hari ini dikantornya membuat Carla ingin sekali dihibur oleh Chevin tapi justru yang ada mereka kembali bertengkar. Chevin mencoba mendekati Carla,mengusap pundak gadis itu secara perlahan agar berhenti bergetar. 7 tahun Chevin mengenal Carla dia menyukai gadis itu apa adanya. Namun semuanya terasa hambar baginya seketika entahlah dia juga bingung mengapa semua terjadi. 

Chevin merasa mengabaikan panggilan dan chat Wa dari Carla adalah kebiasaan karena baginya malam pun mereka akan bertemu untuk apa terus saling memberi kabar.

"Kamu bosan?"ucap Carla dengan suara serak 

DEG 

Jantung Chevin berdebar tak beraturan, mendengar perkataan Carla barusan membuat dirinya was-was karn jujur saja Chevin tanpa Carla adalah 0, Carla yang selalu di depan untuk semua masalah Chevin.

"Kamu bicara apa sih Car? Aku gak bosan! Aku hanya fokus kerja Car"

"Tapi fokus kerja gak akan buat masalah selesai Vin! Kita udah sama sama dewasa bahkan kamu 2 tahun lebih dewasa dariku"

"Kok jadi bawa-bawa umur!"

"Bukan itu intinya Vin! Dari dulu kita udah komitmen bakalan lanjut sampai ke jenjang pernikahan tapi melihat kamu kayak gini aku gak yakin! Aku gak yakin aku kamu masih bisa jadi kita"

"Cukup Car aku gak mau dengar apa apa lagi"

"Mau kamu gak mau dengar aku bakal tetap ngomong Vin, karena kita udah salah jalan! Kamu  dan aku karena udah saling terbiasa dengan kehadiran masing-masing jadi hambar itu yang aku rasa dan itu pasti juga yang kamu rasa"

"Kapan kita nikah?"ucap Carla tiba-tiba saja 

"Lah pertanyaan kamu kok jadi makin jauh?"

"Bahkan pertanyaan segampang ini kamu ga bisa jawab lagi Vin! Itu karena kamu udah gak yakin bahwa kita akan terus sama"

Carla meneteskan air matanya "Kita cukup sampai disini aja Vin! Jujur aku bilang ini bukan karena marah atau benci ke kamu! Ini terjadi karena salah kita! Iya salah kita aku salah berharap bahwa kamu adalah akhir dari kisah cintaku"

Seketika Chevin menjadi sangat takut dan langsung memegang kedua tangan Carla "Car aku tau kamu marah Car! Jangan kayak gini aku gak bisa tanpa kamu Car! Kita cuma butuh waktu buat perbaiki semuanya"

"Perbaiki atau mengulang kesalahan lagi?"tanya Carla dengan air mata yang masih mengalir lalu pergi keluar, entahlah dia pergi kemana setidaknya tidak melihat Chevin sementara membuat amarahnya meredah.

Bersambung...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun