Soal dampak urbanisasi besar-besaran (macet, banjir) di Jakarta tidak terselesaikan karna hegemoni budaya Ego para pemimpin. Bicara ego pemimpin bukan hanya soal banjir dan macet di jakarta. coba kita perhatikan bersama-sama di indonesia pada umumnya jakarta pada khususnya ego pemimpin itu sangat kelihatan, seperti politik balas dendam. kenapa saya mengatakan politik balas dendam karna realitanya setiap kali ganti pemimpin semuanya serba baru ; kebijakan baru, program baru pokoknya serba baru.
Coba saja permasalahan-permasalahan yang terjadi diatasi dengan sekema pembangunan yang tidak egois, konsisten, dan berkelanjutan semuanya pasti terselesaikan. Kosep tata ruang kita betul-betul sesuai  namanya ''konsep". Implementasiny pemimpin terpilih masing - masing menjalankan kebijakan sendiri.
Mau sampai kapan ? kalau banjir, macet, dijadidkan alasan, apakah dengan pindah masalah bisa selesai ? Apakah ada yang bisa jamin pembangunan ibu kota bisa selesai dalam waktu 5 tahun ? dengan budaya pemimpin sebelumnya "setiap pemimpin baru membawa program baru dan kebijakan baru" lalu siapa yang menjamin akan dilanjutkan kalau pemimpin berganti ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H