Mohon tunggu...
Waluyo Abdul Waliyy
Waluyo Abdul Waliyy Mohon Tunggu... -

manusia lemah dan penuh kekurangan yg mencoba selalu untuk melatih kesabaran dalam meletakkan nilai2 kesabaran pada tempat yg seharusnya. dan melatih kesadaran untuk selalu sadar akan nilai2 kesadaran untuk selalu sadar ttg celakanya hidup saat hilangnya kesadaran untuk bersabar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Perlu Judul

4 April 2014   13:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan menghantarkan aroma basah
Gerimis masih menyisakan jejak dihalaman dan pekarangan hati.
Mendesah...
Mendekap nafas pagi.
Hasrat meluluh lantakan kesadaran,
dalam asa yg melekat. berharap jarak mampu menembus sebatas tabir sunyi dalam kubangan gelap rindu. menjamahi setiap rindu, menjilati sisa2 embun bebatuan,
dalam letihnya malam,
mengukir gelap diatas kanvas kegamangan.
Menggenggam setiap detilnya,
dan terpagut dalam dekapan nirwana.
Dan rindu itu,
memang tak mengenal waktu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun