Â
Chengdu, China. 17-20 Desember 2018 pemerintah Kota Chengdu  menyelenggakan International Food Festival ke-15. Festival ini dihadiri oleh peserta dari 18 Negara (Asosiasi Slowfood) dari seluruh dunia antara lain Thailand, Indonesia, China, Italia, Brasil, Colombia, Turki, Rusia, dan lainnya. Peserta Indonesia diwakili oleh ibu Lily Tristiningsih ( lebih dikenal dengan nama Lily T Erwin ) penulis buku masakan terbitan Gramedia Pustaka Utama, yang telah menulis lebih dari 200 judul buku masakan tradisional Indonesia dan buku masakan kreasi dengan berbagai bahan makanan olahan. Mewakili Slowfood Yogyakarta (Indonesia) beliau menampilkan masakan Indonesia khas Desa Borobudur, Magelang yaitu Soto Lesah. Soto ini berbahan dasar  daging ayam, bihun,  taoge, wortel, daun bawang, seledri dengan bumbu dasar soto dengan rempah tradisional Indonesia yang dipadukan dengan santan.Â
Persiapan memasak Soto Lesah ini dikerjakan mulai tanggal 17 Desember 2018 oleh Ibu Lily bersama asisten dan translatornya Yang Nadia Miranti (Chinese name : Yangna) sampai lebih dari jam 11 malam di dapur Hotel Shangrilla, Chengdu, China. Dengan menggunakan ulekan batu, menumbuk bumbu ketumbar dan Kemiri yang langsung dibawa dari Indonesia, karena dengan ketumbar segar dan kemiri segar rasa masakan yang keluar akan terasa lebih otentik dan segar. Menyiapkan soto untuk disantap oleh 500 orang.  Kami juga membuat beberapa masakan dan desert khas Indonesia lainnya seperti Gudeg, Nagasari dan Wingko kreasi. Meskipun penelitian soto berasal  dari China dibawa ke Indonesia, tetapi setelah masuk ke Indonesia oleh masyarakat Indonesia dipadukan dengan bahan dasar lokal yang ada di Indonesia dengan menggunakan bumbu dasar tradisional Indonesia sehingga rasanya sesuai dengan selera lokal masyarakat Indonesia terutama di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Masakan dan Kue yang ditampilkan dalam  2018 International Food Festival yang diselenggarakan oleh Pemerintah kota Chengdu ini, mendapatkan penghargaan " Chef with The Best Taste ". Juri  mengatakan rasa yang ditampilkan sangat terasa bumbu tradisional Indonesia dan sangat menggugah selera. Senang sekali bisa membawa Indonesia dalam kancah Internasional dan mempresentasikan makanan yang merupakan makanan  khas desa (local food) di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H