[caption caption="With Lorenzo Simonelli - President & CEO GE Oil & Gas"][/caption]
Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk bertemu salah satu CEO perusahaan tempat saya bekerja, ketika ia berkunjung ke Indonesia.
Berikut adalah 5 poin kunci yang saya pelajari dari beliau:
1. Berfikir positif dan Fokus pada apa yang dapat kita Kontrol
Pada saat ketidakpastian harga minyak seperti ini, kita perlu bersikap positif dan fokus kepada hal-hal yang dapat kita kontrol. Harga minyak, beserta nilai supply/demand, dan kepentingan politik dibelakangnya adalah hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Banyak orang yang fokus pada hal tersebut, dan lupa untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol. Ini adalah waktu dimana kita perlu untuk meningkatkan "Commercial Intensity"; tingkatkan customer relationship, diskusi bersama bagaimana kita dapat bersama-sama mengatasi permasalahan global ini. Pelajari hal-hal apa yang dapat mendukung mereka, bagaimana kita dapat membuat keadaan menjadi lebih baik, tawarkan solusi yang baik. Fokus kepada delivery, innovation dan operations (manufacture/resources and technology). --> Fokus pada apa yang dapat kita kontrol.
2. Komunikasi dan Kerjasama Tim
Perusahaan adalah tentang kerja sama tim. Normalnya perusahaan akan mempunyai Sales Leader, Marketing Leader, Financial Leader, Legal Leader, Government Relation Leader, Key Account Leader, Engineering/Technical Leader. Maju tidaknya perusahaan tidak ditentukan oleh satu-dua leader tersebut. Maju tidaknya perusahaan ditentukan oleh komunikasi yang baik dari semua leader untuk mencapai tujuan yang sama. Sering kali pada leader tersebut tidak berkomunikasi dengan baik, bahkan tidak jarang yang tidak saling kenal. Bagaimana perusahaan dapat berjalan dengan baik apabila Sales Leader fokus ke tujuan A, dan Marketing Leader fokus ke Tujuan B?
3. Cari mentor Anda
Hal ini sangat digembar-gemborkan di perusahaan ini. Sang CEO berbagi pengalamannya tentang bagaimana beliau bisa sampai ke posisi sekarang. Beliau sudah bekerja di perusahaan ini sejak 20 tahun yang lalu, dan beberapa kali berganti posisi dan lini bisnis. Semua posisi yang beliau lakukan adalah hasil dari rekomendasi mentornya, beliau tidak sekalipun pernah menyerahkan lamaran pekerjaan. Rekomendasi tersebut hanya terjadi jika kita memberikan yang terbaik ketika bekerja dan juga memiliki hubungan yang baik dengan manager. Jadikanlah mereka mentor dalam segala hal untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kita. Beritahu mereka, apa aspirasi kita, tujuan karir kita. Ketika kesempatan datang, sangat mungkin mentor kita akan merekomendasikan kita untuk pekerjaan itu, seperti apa yang terjadi pada sang CEO.
4. Commit to Long Life Learning
Belajar sekarang bisa darimana saja,dari internet, buku, teman, manager, rekan kerja dan sebagainya. Sekarang tergantung dari kita, bisakah kita untuk berkomitmen Long Life Learning? Mampukah kita menyisihkan waktu 1-2 jam perhari untuk belajar hal baru? Para pemimpin yang sukses selalu menyisihkan waktu mereka untuk belajar/membaca minimal 1 jam per hari.
5. Terbuka untuk Masukan/Saran
Satu hal berbeda yang beliau ingin lakukan 15-20 tahun yang lalu, ketika ia baru saja memulai karirnya, adalah kemampuan untuk menerima masukan/saran. Kita semua membutuhkan itu sehingga kita dapat belajar dan berkembang, umpan balik yang berguna dari orang yang tepat membantu Anda memahami seberapa baik pekerjaan kita memenuhi tujuan organisasi. Jadilah proaktif dan meminta masukan dari para pemimpin dan rekan-rekan. Bagaimana caranya? berdasarkan pengalaman saya, face-to-face discussion adalah hal yang paling efektif. Mintalah waktu pemimpin kita 20 - 30 menit sebulan sekali di hari jumat sore, untuk membahas hal tersebut.
that's all for this week!
thanks and let's make good things happen - cheers
Kidung
twitter @kidungajisurya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H