Hari-hari mereka selanjutnya diisi dengan kebahagiaan kecil yang tulus. Mereka menanam bunga di taman kecil, membaca buku bersama di bawah pohon mangga, atau sekadar duduk berdua, menikmati hening yang terasa damai.
Namun, waktu memang tak bisa dilawan. Ketika akhirnya Armand berpulang, ia melakukannya di pelukan Laila, dengan senyum yang penuh kelegaan. Ia tahu, cinta mereka abadi, melampaui batas kehidupan.
Kini, setiap malam, Laila duduk di balik jendela yang sama. Ia tak lagi menunggu, melainkan mengenang. Dan di setiap sinar rembulan yang masuk melalui celah jendela, ia merasa kehadiran Armand, seperti bisikan lembut yang selalu berkata: "Aku di sini, bersama cintamu, untuk selamanya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H