Mohon tunggu...
YM. Lapu
YM. Lapu Mohon Tunggu... Freelancer - Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Kata-Kata Tumpah Dari Kepalaku Berceceran Dan Luber Kemana-Mana Berserakan,Kemudian menjadi kepingan di sudut ruang (yml)

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Rembulan Di Balik Jendela (Bagian 1)

17 Januari 2025   20:18 Diperbarui: 17 Januari 2025   20:18 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Laila tak menjawab. Ia hanya melangkah maju dan memeluk pria itu erat, seolah tak ingin melepaskannya lagi.

Malam itu, di bawah hujan yang mulai reda, dua hati yang lama terpisah akhirnya bersatu. Tidak ada janji baru yang terucap, karena cinta mereka tak membutuhkan kata-kata. Itu adalah cinta yang suci, yang tidak memudar oleh waktu, tidak terhapus oleh jarak.

Dan di balik jendela kayu tua, rembulan menyaksikan mereka dengan hangat, menjadi saksi bisu dari kisah cinta yang akhirnya menemukan jalannya pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun